Jakarta, VIVA – Jakarta Model Congress 2025* menjadi salah satu kegiatan edukatif paling menarik di kalangan pelajar tahun ini. Diselenggarakan pada Sabtu–Minggu, 17–18 Mei 2025 di Gedung Perpustakaan Nasional RI, acara ini menghadirkan atmosfer parlemen Indonesia dalam bentuk simulasi yang diikuti oleh 120 pelajar dari berbagai provinsi. Tak hanya unik, kegiatan ini juga mengusung nilai-nilai kebangsaan dan rasionalitas yang patut diapresiasi.
Berikut enam fakta menarik dari Jakarta Model Congress 2025 yang patut diketahui:
1. Diinisiasi oleh Pelajar SMA Jakarta
Jakarta Model Congress bukanlah acara yang digagas oleh lembaga resmi atau organisasi besar, melainkan oleh para pelajar Sekolah Menengah Atas di Jakarta. Mereka adalah Sergie Amir sebagai Presiden, Farel sebagai Wakil Presiden, dan sejumlah rekan lainnya. Kegiatan ini menunjukkan betapa besar potensi kepemimpinan dan kesadaran politik di kalangan pelajar saat ini.
2. Simulasi Parlemen Realistis yang Didukung Struktur Asli DPR
Kegiatan ini bukan sekadar diskusi biasa. Para peserta bertindak layaknya anggota dewan, lengkap dengan simulasi sidang, rapat dengar pendapat umum (RDPU), rapat kerja, hingga sidang paripurna. Materi yang dibahas juga tidak main-main, meliputi komisi-komisi seperti Penegakan Hukum dan HAM (Komisi III), Pemerintahan dan Pemilu (Komisi II), hingga Pertahanan dan Luar Negeri (Komisi I).
3. Antusiasme Tinggi dari Peserta Muda Berasal dari 9 Provinsi
Meskipun terbatas hanya untuk 120 peserta, peminat Jakarta Model Congress datang dari berbagai daerah. Para pelajar tingkat SMP dan SMA dari sembilan provinsi terlibat langsung dalam sesi Road To Congress yang bertema “Membangun Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045”.
4. Diperkuat oleh Pembicara Berpengaruh dari Pemerintah
Selain simulasi parlemen, peserta mendapatkan pembekalan langsung dari sejumlah tokoh penting seperti menteri, ketua komisi DPR, hingga staf kepresidenan. Kehadiran mereka memberikan pemahaman langsung tentang dunia politik dan legislasi nasional secara aktual.
5. Menjawab Tantangan Misinformasi dan Disinformasi
Sergie Amir selaku Presiden Jakarta Model Congress mengungkapkan alasan mendasar dari kegiatan ini: “Apalagi saat ini banyak misinformasi dan disinformasi yang niatnya hanya untuk menjatuhkan dan mendorong agenda tertentu,” ujar Sergie, Sabtu. Ia menekankan pentingnya komunikasi rasional, debat berbasis data, dan pengambilan sikap politik yang independen bagi generasi muda.
6. Mendapat Apresiasi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan
Dalam sesi pembukaan, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menekankan pentingnya peran anak muda dalam sejarah Indonesia. “Banyak hal yang abadi diciptakan bangsa Indonesia di saat mereka masih sangat muda,” katanya.
Ia pun memuji semangat para pelajar yang menggagas acara ini. “Saya merasa sangat senang sekali karena inisiatif seperti ini muncul dari kalangan anak-anak muda yang tidak mungkin saya bayangkan sebelumnya,” lanjutnya.
Halaman Selanjutnya
4. Diperkuat oleh Pembicara Berpengaruh dari Pemerintah