VIVA – Bulan ini diperingati sebagai Bulan Kesadaran Perdarahan Menstruasi Berat (Heavy Menstrual Bleeding Month) — momen penting untuk meningkatkan pengetahuan perempuan tentang salah satu kondisi yang kerap dianggap “wajar”, padahal bisa menyimpan ancaman kesehatan serius. Berikut delapan hal yang perlu kamu ketahui seputar Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau menoragia.
1. Apa Itu Perdarahan Menstruasi Berat (PMB)?
PMB adalah kondisi di mana perdarahan menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari, atau volume darah melebihi 80 ml per siklus. Tanda-tanda lain termasuk sering mengganti pembalut setiap kurang dari 2 jam karena penuh, serta keluarnya gumpalan darah besar.
“PMB bukan hanya masalah tidaknyamanan atau mengganggu aktivitas, tetapi bisa menjadi tanda adanya kondisi medis serius seperti miom, polip rahim, gangguan hormon, endometriosis, atau bahkan kelainan pembekuan darah,” kata Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER, Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM.
2. Penyebab PMB Beragam, Ada yang Belum Terklasifikasi
Tidak semua kasus PMB memiliki penyebab yang jelas. Bahkan, menurut para ahli, sebanyak 40–60% perempuan tidak memiliki penyebab struktural mendasar.
Dr. Kemal menambahkan, “Penyebab terjadinya PMB disebut sebagai PALM-COEIN: Polyps (Polip), Adenomyosis (Adenomiosis), Leiomyoma (Leiomioma), Malignancy and hyperplasia (Keganasan dan hyperplasia), Coagulopathy (Koagulopati), Ovulatory dysfunction (Disfungsi ovulasi), Endometrial dysfunction (Disfungsi endometrium), Iatrogenic (Iatrogenik), dan Not yet classified (Penyebab lain yang belum terklasifikasi).”
3. Banyak Perempuan Mengabaikan PMB Karena Dianggap Tabu
Karena stigma dan minimnya pengetahuan, banyak perempuan cenderung mengabaikan PMB. Akibatnya, diagnosis dan pengobatan menjadi terlambat, padahal dampaknya bisa sangat besar terhadap kesehatan secara menyeluruh.
4. PMB Bisa Sebabkan Anemia dan Turunkan Kualitas Hidup
Kehilangan darah berlebihan setiap bulan berisiko menyebabkan anemia defisiensi besi. Ini bisa membuat seseorang merasa mudah lelah, lemas, pusing, bahkan memengaruhi produktivitas kerja dan kehidupan sosial.
5. Diagnosis adalah Kunci: Pemeriksaan Harus Dilakukan Terlebih Dahulu
Sebelum menentukan terapi, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab PMB. Ini penting agar terapi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan pasien, baik yang ingin hamil maupun tidak.
“Terkait terapi, tergantung situasi yang dijalani pasien. Jika pasien sedang mencoba untuk hamil, maka yang perlu dilakukan adalah manajemen medis seperti penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan asam traneksamat. Namun jika pasien tidak sedang mencoba hamil, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan salah satunya dengan Levonorgestrel releasing intrauterine system (LNG-IUS) yang merupakan alternatif terapi yang reversible dan efektif untuk pengobatan medis dan dalam penanganan PMB.”
6. Kenalan dengan LNG-IUS: Terapi Efektif dan Reversibel
Diskusi Bulan Kesadaran Perdarahan Menstruasi Berat
LNG-IUS adalah alat kontrasepsi berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim dan bekerja melepaskan hormon Levonorgestrel secara perlahan. Meskipun dikenal sebagai alat kontrasepsi, perangkat ini juga efektif sebagai terapi PMB.
“Perangkat ini melepaskan hormon Levonorgestrel secara lokal dan perlahan hanya di dalam rahim, dan bekerja menipiskan lapisan rahim serta mencegah endometrium menjadi terlalu tebal. Dengan demikian mengurangi jumlah perdarahan selama menstruasi.”
Penelitian menunjukkan, alat ini efektif mengurangi volume darah menstruasi secara signifikan bahkan sejak 3 bulan pertama penggunaan, dan bisa digunakan hingga 5 tahun.
7. LNG-IUS Lebih Efektif dari Pil KB Kombinasi
LNG-IUS bisa menjadi pilihan terapi yang efektif untuk PMB, dan secara signifikan lebih efektif daripada pil kontrasepsi oral kombinasi (COC) dalam mengurangi kehilangan darah menstruasi. Beberapa uji penelitian menunjukkan bahwa LNG-IUS secara signifikan efektif dalam mengobati perempuan dengan PMB selama penggunaan hingga 5 tahun. Selain itu adanya peningkatan yang signifikan dalam kadar hemoglobin dan ferritin, yang sejalan dengan pola perdarahan yang membaik.
Kesadaran adalah langkah awal. Karena itulah Bayer meluncurkan berbagai kampanye untuk mendorong perempuan lebih memahami tubuh mereka dan tidak malu mencari bantuan medis jika mengalami menstruasi yang tidak normal.
“Kami baru saja meluncurkan Bicara Perempuan sebagai platform pemberdayaan perempuan yang berfokus pada kesehatan reproduksi. Platfom ini dilengkapi dengan webiste dan sosial media serta kampanye publik terkait. Kami ingin memberdayakan perempuan untuk lebih memahami kesehatan reproduksi mereka dan segera mencari bantuan medis jika mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal.” – Irawan Septian Nugroho, MBBS, MMed (Int. Med), Cluster Medical Lead Women’s Health Bayer Indonesia
“Terkait PMB, Bayer di bulan ini juga meluncurkan kampanye #KnowYourFlow, bersama dengan komunitas perempuan dan tenaga kesehatan profesional, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama perempuan Indonesia terkait perdarahan menstruasi berat sehingga lebih sehat dan sejahtera,” tutup Irawan.
Halaman Selanjutnya
4. PMB Bisa Sebabkan Anemia dan Turunkan Kualitas Hidup