Jakarta, VIVA – Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto angkat bicara soal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat loyo.
Pada Selasa, 25 Maret 2025, rupiah tercatat melemah sebesar 48 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 16.616 per dolar AS.
Terkait hal itu, Airlangga mengatakan fundamental ekonomi Indonesia tetap menguat. Dia bahkan mengungkit kondisi pasar modal yang rebound.
"Iya kan ini harian nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat terus pasar juga sudah rebound. Kemarin ekspetasi mengenai RUPS mandiri dan RUPS BRI kan baik outcome-nya," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Maret 2025.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Maret 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Saat ditanya apakah pemerintah akan mencari tahu faktor melemahnya rupiah, Airlangga hanya mengatakan ada beberapa faktor sentimental luar.
"Kita sudah melihat tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar," ungkapnya.
Airlangga juga enggan membeberkan apakah dalam rapat hari ini turut membahas soal melemahnya nilai tukar rupiah. Dia menyebut, naik turun merupakan hal yang biasa.
"Kalau rupiah kan naik turun biasa aja. Ya kan balik lagi, rebound lagi, nanti rebound lagi," pungkas Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa, 25 Maret 2025. Rupiah tercatat melemah sebesar 48 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp 16.616 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.561 per dolar AS.
Ilustrasi hegemoni dolar AS
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini.
"Rupiah kelihatannya masih dalam tekanan terhadap dolar AS. Indeks dolar AS makin menaik, pagi ini di kisaran 104.30 an, dibandingkan pagi kemarin di kisaran 104.10," ujar Ariston kepada VIVA, Selasa, 25 Maret 2025.
Halaman Selanjutnya
"Kalau rupiah kan naik turun biasa aja. Ya kan balik lagi, rebound lagi, nanti rebound lagi," pungkas Airlangga.