Akselerasi Inovasi Keuangan Digital, OJK Luncurkan Infinity 2.0

2 hours ago 3

Kamis, 24 April 2025 - 17:16 WIB

Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan OJK Infinity 2.0 sebagai bentuk revitalisasi dari pusat inovasi keuangan digital (IKD). Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara OJK dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) .

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fauzi mengatakan Infinity 2.0 ditujukan untuk menjawab tantangan dan dinamika inovasi keuangan digital di Indonesia.

“OJK Infinity 2.0 dirancang tidak hanya sebagai akselerator inovasi di sektor keuangan digital, tetapi juga sebagai pusat pertukaran ide, riset, perumusan kebijakan, dan pembentukan standar bersama,” ungkap Hasan dalam acara peluncuran OJK Infinity 2.0, Kamis, 24 April 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Hasan mengungkapkan, salah satu fokus utama dari OJK Infinity 2.0 adalah mendukung sektor ekonomi kreatif, termasuk industri game, musik, film, dan animasi berbasis teknologi Web3. Dalam program ini, OJK akan bekerja sama erat dengan Kemenkraf untuk mengembangkan skema pendanaan inovatif bagi para pelaku industri tersebut.

Tak hanya itu, Hasan juga mengungkapkan bahwa OJK akan menyelenggarakan Infinity Hackathon yang mengangkat tema pengembangan teknologi blockchain di Indonesia. Kompetisi ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk asosiasi blockchain nasional dan kembali menggandeng Kemenparekraf sebagai mitra utama.

Selain itu dia juga mengungkapkan OJK Infinity 2.0 juga mencanangkan program digitalisasi untuk industri sapi perah nasional, bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO), Asosiasi Fintech Indonesia, dan mendapat dukungan dari Pemerintah Swiss. 

“Pertumbuhan inovasi teknologi keuangan di sektor kreatif diharapkan dapat berdampak langsung dalam mendukung kegiatan dan pengembangan para pelaku usaha kreatif dan UMKM di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan dalam 11 tahun terakhir kontribusi sektor ekonomi kreatif dalam PDB kita meningkat lebih dari dua kali lipat.

“Pendapatan dari sektor ini ini sudah mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun. Jumlah tenaga kerja dalam 11 tahun terakhir juga meningkat hampir 2 kali lipat dari 14 juta orang pada tahun 2023 menjadi 26,5 juta orang pada akhir 2024 ini,” jelasnya.

Harsya menuturkan, nilai ekspor produk kreatif juga melonjak dari US$15 miliar tahun 2013 menjadi lebih dari US$25 miliar di akhir tahun 2024.

“Jadi dalam 5 tahun ke depan pemerintah juga telah menargetkan kontribusi PDB sektor ekonomi kreatif mencapai 8 persen menyerap tenaga kerja lebih dari 27 juta dan juga tumbuh sebagai motor ekspor dan investasi nasional,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

“Pertumbuhan inovasi teknologi keuangan di sektor kreatif diharapkan dapat berdampak langsung dalam mendukung kegiatan dan pengembangan para pelaku usaha kreatif dan UMKM di Indonesia,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |