Alumni UGM Ini bikin Geger, Orang Indonesia Pertama Jadi Bos di Perusahaan Keamanan Siber Asing

1 day ago 3

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:09 WIB

Jakarta, VIVA – Alumni UGM atau Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, ini bikin geger. Karena, orang Indonesia pertama yang menjadi bos di perusahaan keamanan siber asing.

Ia adalah Defi Nofitra, yang menjabat sebagai country manager Kaspersky untuk Indonesia, dengan fokus strategis pada segmen perusahaan (enterprise). Dirinya resmi bergabung pada Mei 2025.

Seiring dengan kepemimpinannya dalam bisnis Kaspersky di Indonesia, Defi Nofitra akan bertanggung jawab lebih jauh mengimplementasikan visi dan strategis bisnis untuk pasar enterprise sebagai upaya untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar utama layanan keamanan siber milik Kaspersky.

Ia pun akan melapor langsung kepada Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik, Adrian Hia.

"Penunjukan Defi Nofitra menandai langkah signifikan dalam ekspansi berkelanjutan kami di negara ini. Indonesia bukan hanya pasar berpotensi tinggi, tetapi juga merupakan prioritas bagi kami di Asia Pasifik," katanya.

Dengan keahlian dan kepemimpinannya, Hia ingin memperkuat komitmen untuk mengembangkan solusi keamanan siber yang disesuaikan dan membangun keterlibatan lebih dalam dengan pelanggan perusahaan di seluruh sektor utama.

Defi Nofitra adalah seorang profesional penjualan dan saluran (sales and channel) veteran dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di sektor teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya di pasar Indonesia tetapi juga di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Ia telah memegang peran kepemimpinan yang mencakup strategi, pengembangan bisnis, penjualan langsung dan saluran, serta posisi teknis di seluruh kawasan ASEAN, dengan fokus yang kuat pada pasar-pasar berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Dalam peran sebelumnya, dirinya memimpin cakupan akun strategis di sektor-sektor utama termasuk pemerintahan, otomotif dan manufaktur, serta sektor publik di Indonesia.

Defi Nofitra meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.

"Bisnis di Indonesia kini berada di titik kritis di mana mereka harus memperkuat pertahanan siber secara signifikan karena meningkatnya volume dan kecanggihan serangan," ungkapnya.

Ia mencontohkan pada 2024, di mana data Kaspersky menunjukkan bisnis di Indonesia menghadapi jumlah serangan ransomware tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.

"Lanskap ancaman ini menunjukkan bahwa seiring penyerang menyempurnakan taktik mereka, organisasi harus beradaptasi dengan berinvestasi pada solusi keamanan siber tangguh yang menggabungkan teknologi canggih dengan intelijen ancaman waktu nyata," jelas Defi Nofitra.

Halaman Selanjutnya

Ia telah memegang peran kepemimpinan yang mencakup strategi, pengembangan bisnis, penjualan langsung dan saluran, serta posisi teknis di seluruh kawasan ASEAN, dengan fokus yang kuat pada pasar-pasar berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |