Jakarta, VIVA — Seorang siswi berinisial ETZ (13) dilaporkan hilang sejak Kamis pagi, 10 April 2025. Ia diduga menjadi korban penculikan oleh seorang pria yang tinggal sebagai tetangga kontrakan barunya di kawasan Trikora, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Peristiwa ini memicu kehebohan di media sosial dan mendapat perhatian luas dari warganet.
Informasi pertama kali disebarkan oleh akun X (dulu Twitter) @wtnbnuna, yang mengunggah kronologi hilangnya ETZ. Disebutkan bahwa korban terakhir kali terlihat sekitar pukul 07.30 WIB, saat meninggalkan rumah tanpa didampingi orangtua. Ia diduga pergi bersama pelaku, yang belum lama menempati kontrakan tepat di samping rumah keluarga ETZ.
“Korban meninggalkan rumah sekitar pukul 07.30 WIB, dibawa oleh pelaku yang baru seminggu ngontrak di sebelah. Pelaku belum bayar kontrakan dan selama ini dikenal suka membelikan makanan untuk korban,” tulis akun tersebut.
Pelaku diduga menggunakan modus manipulatif untuk mendekati korban. Ia kerap memberikan makanan dan, pada malam sebelum kejadian, menjanjikan akan membelikan pakaian di pasar. Iming-iming ini tampaknya menjadi celah yang digunakan pelaku untuk mengajak korban keluar rumah tanpa menimbulkan kecurigaan.
“Pelaku bilang kepada anak saya malam sebelumnya, ‘Dek, besok kita ke pasar beli pakaian,’ dan anak saya hanya menjawab ‘iya, Pak’,” kata Tarja, ayah korban, saat ditemui pada Minggu, 13 April 2025.
Menurut Tarja, pelaku sempat mengajak ETZ keluar pada Rabu malam untuk makan. Namun keesokan harinya, ketika anaknya tak kunjung pulang, kecurigaan mulai muncul. Sekitar pukul 08.00 WIB, keluarga menyadari ETZ tidak terlihat di sekitar rumah. Mereka lalu mencoba memeriksa kontrakan pelaku.
“Setelah beberapa jam tidak terlihat, kami langsung mencurigai pelaku. Apalagi malam sebelumnya ia sudah menyampaikan rencana ke anak saya untuk ke pasar,” ujar Tarja.
Kecurigaan semakin kuat setelah keluarga membuka kontrakan pelaku dan mendapati kamar tersebut dalam keadaan kosong. Semua barang milik pelaku sudah raib, menandakan ia kabur bersama korban dan sempat bersiap meninggalkan lokasi.
“Sudah enggak ada barang-barangnya, kamar kosong. Kita langsung buat laporan ke polisi,” ujar Tarja.
Saat pergi, ETZ membawa ponselnya. Berdasarkan pelacakan sinyal terakhir, lokasi perangkat sempat terdeteksi di wilayah Kramat Jati dan Tangerang, yang memperluas kemungkinan jalur pelarian pelaku.
Polisi telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, keluarga dan masyarakat berharap penyebaran informasi ini dapat membantu menemukan korban.
Berikut ciri-ciri fisik ETZ yang dapat membantu upaya pencarian: Tinggi badan sekitar 155 cm; Kulit putih bersih; Rambut hitam ikal; Terdapat bekas jahitan di dagu; Gigi depan renggang karena pernah terjatuh.
Menurut penuturan keluarga, pelaku dikenal sebagai orang yang tertutup. Meski tinggal bersebelahan selama hampir seminggu, ia jarang berinteraksi. “Kami awalnya tidak curiga karena meskipun tinggal dekat, pelaku jarang ngobrol. Kami kira hanya kontrakan biasa,” ucap Tarja.
Hingga saat ini, polisi masih menelusuri jejak pelaku dan keberadaan ETZ. Keluarga berharap siapa pun yang melihat atau mengetahui informasi tentang korban maupun pelaku dapat segera menghubungi pihak kepolisian.
Halaman Selanjutnya
Kecurigaan semakin kuat setelah keluarga membuka kontrakan pelaku dan mendapati kamar tersebut dalam keadaan kosong. Semua barang milik pelaku sudah raib, menandakan ia kabur bersama korban dan sempat bersiap meninggalkan lokasi.