Anindya Bakrie Sebut RI Mesti Belajar Sektor Perikanan hingga Agrikultur ke India, Ini Alasannya

3 hours ago 1

Selasa, 22 April 2025 - 16:50 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, Indonesia perlu belajar dari India khususnya dalam hal pengembangan sektor perikanan (fisheries), peternakan, hingga agrikultur. Sebab apabila pengembangan di sektor-sektor tersebut bisa diberdayakan di Tanah Air, Anindya meyakini bahwa hal itu akan bisa turut memacu ekonomi regional di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini kalau teman-teman yang tahu NTT, dia punya juga banyak tempat-tempat yang bagus di Rote, Alor (untuk perikanan). Karena saya baru tadi pagi sampai dari NTT, Kupang, setelah seharian kemarin saya di sana," kata Anindya di acara HSBC Summit 2025, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 22 April 2025.

Anindya meyakini, selain aspek turisme, kedepannya di NTT akan bisa dikembangkan sektor perikanan yang potensinya sangat besar. Dimana, salah satu potensi yang banyak dibicarakan misalnya seperti komoditas lobster.

Karena selain yang selama ini banyak diekspor, baik lobster maupun benur lobster itu, tentunya merupakan potensi ekonomi yang sangat besar dengan pasar yang juga sangat luas di seluruh mancanegara.

"Nah, selama ini yang banyak diekspor baik oleh yang ilegal maupun yang legal, adalah benur daripada lobster ini. Jadi bisa dibayangkan bahwa lobster ini huge market di dunia," ujar Anindya.

Karenanya, alih-alih hanya mengekspornya sebagai komoditas perikanan, Anindya berpendapat bahwa sebenarnya upaya pengembangan budidaya lobster itu masih bisa lebih ditingkatkan lagi kedepannya melalui kerjasama antarnegara.

Dengan potensi ekspor yang bisa diperluas hingga ke pasar AS, Anindya bahkan meyakini bahwa hal ini nantinya juga dapat menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS, sebagaimana yang digadang-gadang dalam negosiasi tarif antarkedua negara baru-baru ini.

"Bahkan menurut kita, salah satu negosiasi yang menarik bukan saja mem-balance trade antara Amerika dan Indonesia, tapi mungkin investasi di Amerika untuk setengah dari prosesnya mungkin menarik. Dalam bidang fisheries, misalnya dalam hal pengalengan dan lain-lain," kata Anindya.

"Jadi tugas kita di Kadin adalah memastikan bahwa kita memberikan masukan kebijakan yang baik kepada pemerintah, tapi kita juga mesti berpikir out of the box. Karena kita ini kan entrepreneurs yang juga harus memikirkan bagaimana untuk menyiasati setiap kondisi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Dengan potensi ekspor yang bisa diperluas hingga ke pasar AS, Anindya bahkan meyakini bahwa hal ini nantinya juga dapat menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS, sebagaimana yang digadang-gadang dalam negosiasi tarif antarkedua negara baru-baru ini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |