Militer Israel Pecat Puluhan Tentara yang Desak Netanyahu Hentikan Perang

3 hours ago 1

Selasa, 22 April 2025 - 19:50 WIB

VIVA –Angkatan Udara Israel (IAF) telah memulai proses pemecatan anggota pasukan cadangan, yang menandatangani petisi desakan kepada Perdana Menteri Netanyahu untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, Palestina.

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Middle East Monitor, pemecatan yang dilakukan oleh militer Israel tak pandangan bulu.

Seorang perwira tinggi berpangkat brigadir jenderal diklaim telah diberhentikan dan sudah pula diberitahu langsung kepadanya. Kabar pemecatan ia dengar saat melakukan pembicaraan dengan para tentara Israel lainnya.

Militer Israel menyatakan ada sekitar 60 orang penandatangan yang masih bertugas aktif dalam pasukan cadangan. Di antara keseluruhannya juga ada tujuh orang pilot jet tempur Israel.

VIVA Militer: Pilot jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel (IAF)

Photo :

  • Israeli Air Force

Meski demikian, jumlah prajurit yang menandatangani petisi dan berstatus aktif dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jauh lebih tinggi. Sayang, tidak ada yang bisa mengungkap jumlah pastinya.

Pada awal April 2025, seorang komandan senior Angkatan Udara Israel dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan para prajurit cadangan yang aktif.

Perwira militer Israel itu secara langsung mengancam para prajurit, akan menindak mereka dengan pemecatan jika tidak menarik tanda tangan dalam petisi tersebut.

Hasilnya, sekitar 25 dari tentara cadangan Angkatan Udara Israel meminta untuk menarik tanda tangan mereka. Akan tetapi, sebagian lainnya tetap pada pendirian untuk bergabung dengan petisi sebagai tanggapan atas ancaman tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Udara Israel (IAF)

Photo :

  • Israel Defense Forces (IDF)

Petisi tersebut ditandatangani oleh sekitar 1.000 personel Angkatan Udara Israel, termasuk perwira senior dan pilot. Tuntutan mereka adalah pembebasan sandera yang ditawan kelompok Hamas Palestina, hanya bisa dilakukan dengan menghentikan perang dan proses negosiasi.

Para tentara Israel menegaskan bahwa tugas mereka ikut dalam perang hanya melayani kepentingan pribadi dan politik Netanyahu. Misi perang juga dianggap tidak terkait dengan kebutuhan keamanan negara.

Agresi militer Israel di Gaza diklaim tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Sebaliknya, perang hanya akan menyebabkan kematian massal baik prajurit, sandera dan warga sipil.

Halaman Selanjutnya

Perwira militer Israel itu secara langsung mengancam para prajurit, akan menindak mereka dengan pemecatan jika tidak menarik tanda tangan dalam petisi tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |