Paus Fransiskus Akan Dimakamkan Sabtu Ini

• 

• Berita

• Dunia

Selasa, 22 April 2025 - 20:24 WIB

Vatikan, VIVA – Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia, wafat dalam usia 88 tahun pada hari Senin akibat stroke dan serangan jantung. Kepergiannya menandai berakhirnya masa kepausan selama 12 tahun. 

Sebagai penghormatan terakhir, pemakaman akan digelar pada hari Sabtu pukul 10 pagi waktu setempat di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, seperti dilansir dari Aljazeera. Hal ini juga menjadi sebuah hal yang tidak biasa, sebab para paus sebelumnya umumnya dimakamkan di Basilika Santo Petrus.

Jenazah Paus Fransiskus akan mulai disemayamkan untuk publik di Basilika Santo Petrus pada hari Rabu pukul 07.00 waktu setempat. Sebelumnya, ia telah disemayamkan di kapel kediamannya di Santa Marta, tempat tinggal yang ia pilih selama masa jabatannya, alih-alih menggunakan Istana Apostolik seperti para pendahulunya. Ini mencerminkan gaya hidupnya yang sederhana dan membumi.

Kardinal Kevin Joseph Farreli, selaku camerlengo atau pejabat yang bertanggung jawab selama masa sede vacante (kekosongan takhta), akan memimpin doa dan prosesi membawa peti jenazah menuju basilika untuk disambut oleh umat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Kepergian Paus Fransiskus mengaktifkan berbagai tradisi Vatikan, termasuk penghancuran cincin dan segel kepausan yang menjadi simbol resmi berakhirnya otoritas seorang Paus. Di sisi lain, dunia juga tengah bersiap untuk masa transisi penting, yaitu pemilihan Paus baru melalui konklaf.

Diperkirakan konklaf akan dimulai setelah tanggal 6 Mei. Sebanyak 135 kardinal pemilih, mayoritas di antaranya adalah orang-orang yang diangkat langsung oleh Paus Fransiskus, akan berkumpul secara tertutup untuk memilih pemimpin Gereja Katolik selanjutnya.

Para pemimpin dunia, mulai dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Presiden Argentina Javier Milei, dikabarkan akan hadir dalam pemakaman sebagai bentuk penghormatan. Wafatnya Paus Fransiskus menjadi momen yang bukan hanya bersejarah bagi Gereja Katolik, tetapi juga bagi dunia yang pernah melihat seorang pemimpin spiritual yang sederhana, berani bersuara, dan dekat dengan rakyat kecil.