Jakarta, VIVA – Istilah brain rot mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, terutama bagi yang aktif mengikuti tren di media sosial. Kata ini bahkan dinobatkan sebagai Word of the Year 2024 oleh Oxford University Press.
Meski terdengar seperti kondisi medis serius, brain rot sebenarnya merujuk pada dampak negatif dari konsumsi konten digital yang dangkal dan repetitif, secara berlebihan. Misalnya, kebiasaan scrolling tanpa henti di media sosial, hingga menonton video pendek secara berjam-jam.
Brain rot, menggambarkan kelelahan mental dan penurunan fungsi kognitif akibat paparan konten digital berlebihan. Meski kedengarannya sepele, brain rot ini memberikan dampak pada kesehatan mental, lho!
Berikut beberapa dampak brain rot yang perlu Anda waspadai, seperti dirangkum dari Inspira Health, Selasa, 22 April 2025.
Ilustrasi perempuan membaca pesan dari ponsel.
1. Konsentrasi Menurun
Konten digital yang cepat dan instan membuat otak terbiasa menerima informasi dalam bentuk singkat. Akibatnya, kemampuan fokus pada tugas yang lebih kompleks bisa menurun secara signifikan.
2. Kelelahan Mental
Meski tidak terasa secara fisik, konsumsi konten digital secara terus-menerus dapat membuat otak kelelahan. Hal ini menyebabkan produktivitas menurun dan rasa malas untuk berpikir.
3. Daya Ingat Memburuk
Perpindahan fokus yang terlalu cepat dari satu konten ke konten lain dapat mengganggu proses penyimpanan informasi, sehingga Anda menjadi lebih pelupa dan sulit mengingat detail.
4. Meningkatkan Tingkat Kecemasan
Kebiasaan doomscrolling atau terus-menerus mengonsumsi berita negatif bisa memicu stres dan kecemasan, terutama jika dilakukan sebelum tidur.
Lalu, bagaimana cara mengatasi atau mencegah brain rot?
Ada beberapa hal untuk mencegah brain rot, di antaranya:
1. Kurasi konten secara selektif dengan cara mengikuti akun atau platform yang memberikan informasi edukatif dan positif. Hindari konten dangkal atau provokatif.
2. Atur screen time dengan menggunakan fitur pembatas waktu pada perangkat digital untuk mengontrol durasi penggunaan.
3. Lakukan jeda secara berkala. Terapkan aturan 20-20-20 atau setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
4. Seimbangkan dengan aktivitas offline. Misal, berolahraga, membaca buku fisik, atau berkumpul bersama orang terdekat agar bisa menyegarkan pikiran.
5. Hindari layar sebelum tidur. Cahaya biru dari layar dapat mengganggu pola tidur dan memperparah kelelahan mental.
Halaman Selanjutnya
2. Kelelahan Mental