Jakarta, VIVA – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Apple dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan untuk memproduksi iPhone di Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi rantai pasokan global dan untuk memenuhi persyaratan konten lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.
Mengutip situs Nikkei Asia, Kamis, 13 Februari 2025, apabila benar terwujud, maka hal ini akan menandai produksi iPhone pertama Apple di wilayah Asia Tenggara, di mana Apple diketahui hampir tidak memiliki rantai pasokan.
Langkah ini juga disebut akan berdampak pada peningkatan lapangan pekerjaan sekaligus meningkatkan industri manufaktur teknologi Indonesia. Terlebih dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang signifikan bagi Apple.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum memberikan respons secara resmi.
Sebelumnya, Indonesia memberlakukan larangan penjualan iPhone 16 series pada Oktober 2024 karena Apple tidak memenuhi persyaratan bahwa 40 persen komponen smartphone yang harus diproduksi secara lokal – sebuah tolok ukur yang belum dapat dipenuhi Apple.
Pada langkah pertamanya sebagai tanggapan, Apple menawarkan investasi sebesar US$100 juta (Rp1,63 miliar) untuk membangun fasilitas manufaktur di Bandung, Jawa Barat pada November 2024.
Namun, tawaran ini ditolak Pemerintah Indonesia karena dianggap tidak mencukupi. Pada saat yang sama, Apple juga sedang menghadapi tantangan di China, di mana penjualan iPhone mengalami penurunan yang signifikan.
Untuk mengatasinya, Apple telah bermitra dengan Alibaba Group untuk mengembangkan fitur-fitur kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk konsumen China, yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik iPhone di pasar yang sangat penting ini.
The Budget-Friendly iPhone Arriving Next Week
According to a report by Bloomberg, Apple is gearing up to unveil the new iPhone SE as soon as next week. The previous-generation iPhone SE was launched in 2022 and is du
VIVA.co.id
11 Februari 2025