Biang Kerok Laba Telkom Indonesia Anjlok di 2024, Dividen Diprediksi Tetap Menjanjikan

3 hours ago 1

Selasa, 22 April 2025 - 16:49 WIB

Jakarta, VIVA - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun pada kuartal IV-2024. Nilai tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 18 persen secara year on year (yoy) dan naik 1 persen dari kuartal sebelumnya. 

Namun, laba bersih perseroan sepanjang 2024 justru menyusut 4 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 23,6 triliun. Hasil tersebut sejalan dengan ekspektasi para konsensus. 

Dikutip dari Stockbit pada Selasa, 22 April 2025, operasional emiten telekomunikasi plat merah mencatatkan penurunan jumlah pelanggan mobile sebesar 5 persen secara tahunan menjadi 159,4 juta pada kuartal tersebut. Dengan average revenue per user (ARPU) sebesar 44 ribu rupiah atau meningkat 2 persen dari kuartal III-2024.

Stockbit menilai meski masih turun secara tahunan, realisasi ini menandai pertumbuhan ARPU segmen mobile secara kuartalan yang pertama sejak mengalami tren penurunan dari titik tertingginya pada kuartal II-2023 di level 49,7 ribu rupiah. 

Ilustrasi Laporan Keuangan

"Kenaikan ARPU secara kuartalan ini menjadi sinyal positif bagi industri operator telekomunikasi di tengah derasnya isu perang harga antar operator selama 2024," demikian ulasan Stockbit.

Sementara itu, jumlah pelanggan broadband meningkat 8 persen secara yoy saat ARPU membukukan koreksi 6 persen secara tahunan ke level Rp 233. Menurut Stockbit, penurunan ARPU pada segmen broadband kemungkinan besar disebabkan oleh strategi fixed mobile convergence (FMC) dan ketatnya persaingan harga.

Meski metrik operasional membaik secara kuartalan, laba usaha emiten berkode TLKM pada kuartal IV-2024 turun 6 persen secara kuartalan menjadi Rp 10 triliun. Stockbit menjelaskan penyebab utama keuntungan perseroan anjlok akibat peningkatan biaya marketing sebesar 38 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp1,3 triliun, terutama program loyalitas pelanggan (customer loyalty program).

Pembengkakan biaya pemasaran menyeret laba usaha selama tahun 2024 susut 6 persen menjadi Rp 42,4 triliun. Rasio biaya marketing terhadap total pendapatan berada di level 2,6 persen selama 2024 masih sejalan rerata historis di kisaran 2-3 persen. 

Dengan mengacu pada asumsi dividend payout ratio sekitar 70–80 persen yang diproyeksi perseroan, Stockbit memprediksi potensi dividen tahun buku 2024 yang akan di bagikan persrroan sekitar Rp 167–191 per saham. Sementara itu, dividend yield sekitar 6,5–7,4 persen berdasarkan harga saham TLKM di harga 2.570 per Senin, 21 April 2025.

Sebagai tambahan informasi, Telkom Indonesia berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 27 Mei 2025. Pertemuan akan menetapkan pembagian dividen tahun buku 2024.

Halaman Selanjutnya

Meski metrik operasional membaik secara kuartalan, laba usaha emiten berkode TLKM pada kuartal IV-2024 turun 6 persen secara kuartalan menjadi Rp 10 triliun. Stockbit menjelaskan penyebab utama keuntungan perseroan anjlok akibat peningkatan biaya marketing sebesar 38 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp1,3 triliun, terutama program loyalitas pelanggan (customer loyalty program).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |