Jakarta, VIVA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sepanjang periode 2024 sebesar Rp 21,5 triliun. Nominal tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 20,9 triliun.
Lonjakan keuntungan perseroan didorong transformasi digital yang berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan atau year on year (yoy), yakni Rp 232 triliun pada tahun 2023, menjadi Rp 258 triliun pada tahun 2024.
Kinerja intermediasi BNI turut mencatat hasil positif. Pencapaian tersebut sejalan pemulihan ekonomi nasional.
Bank plat merah ini juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,6 persen secara yoy menjadi Rp 775,87 triliun dari Rp 775,87 triliun dari Rp 695,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Photo :
- freepik.com/freepik
Kenaikan segmen korporasi sebesar 17,6 persen dan konsumer sebesar 14,5 persen menjadi faktor utama pertumbuhan kredit bank BNI. Selain itu, anak perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7 persen yoy dengan profitabilitas tetap terjaga.
Mengutip pernyataan Stockbit di aplikasinya pada Rabu, 26 Maret 2025, pemegang saham BBNI menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 12,9 triliun atau Rp 374 per saham. Nilai tersebut mengindikasikan dividend yield sebesar 9,6 persen yang mengacu pada harga saham per penutupan bursa, Selasa, 25 Maret 2025, di level 3.900.
Besaran imbal hasil tahunan untuk tahun buku 2024 setara 65 persen dari dividend payout ratio. Sementara pada tahun sebelumnya, rasionya sebesar 50 persen.
"Menandai dividend payout tertinggi sepanjang sejarah perseroan. Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan," demikian lanjutan pernyataan Stockbit.
Berdasarkan pantauan VIVA hingga pukul 14.45 WIB pada Rabu, 25 Maret 2025, saham BBNI menujukkan grafik hijau meski mengalami fluktuasi. Saham BBNI diperdagangkan di level 4.270 berkat penguatan sebanyak 9,49 persen atau 370 poin.
Stockbit merekomendasikan untuk beli (buy) dengan target harga rata-rata di level 5.651. Estimasi harga tertinggi di level 6.800 sementara target harga terendah di harga 4.300.
Halaman Selanjutnya
Besaran imbal hasil tahunan untuk tahun buku 2024 setara 65 persen dari dividend payout ratio. Sementara pada tahun sebelumnya, rasionya sebesar 50 persen.