BNPB: Insiden Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana dengan Korban Terbesar Sepanjang 2025

3 hours ago 1

Senin, 6 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Jakarta, VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut tragedi ambruknya musala pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny menjadi bencana terbesar sepanjang tahun 2025. Hal ini dikarenakan banyaknya korban jiwa akibat kejadian tersebut.

"Insiden ambruknya bangunan empat lantai ini menjadi bencana dengan korban meninggal dunia terbanyak sepanjang Januari hingga Oktober 2025," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Senin 6 Oktober 2025.

Budi berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bersama tentang perencanaan pembangunan, pengawasan dan evaluasi, serta manajemen kesiapsiagaan masyarakat tentang penyelamatan diri dan evakuasi dalam fase tanggap darurat bencana.

Musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk menimpa ratusan santri

Dalam penanganan evakuasi insiden ini, BNPB menyebut sudah memasuki tahap akhir pembersihan puing bangunan. Ditargetkan, pada hari ini semua pekerjaan pembersihan rampung, sehingga seluruh rangkaian operasi SAR diharapkan dapat segera diselesaikan.

Budi memimpin sendiri proses pembersihan sisa puing di lapangan. Alat berat bergantian peran. Breaker excavator pemecah beton dikerahkan untuk menghancurkan puing dengan dimensi yang lebih besar. Setelah hancur, bucket excavator mulai mengais puing dan dipindahkan menggunakan dump truk.

“Hari ini kita harapkan akan selesai pembersihan dan evakuasi,” kata Budi.

Hasil pengumpulan informasi kaji cepat di lapangan, diperkirakan masih ada jenazah yang tertimbun. Jumlahnya belum diketahui dengan pasti. Namun diperkirakan kurang lebih tidak jauh berbeda dengan daftar nama orang hilang yang dirilis dari data pondok pesantren, yakni sebanyak 10 orang.

“Diperkirakan tinggal 10 orang lagi yang sampai saat ini masih dalam proses pencarian,” ungkap Budi.

Hasil pendataan per pukul 14.45 WIB, jumlah korban meninggal dunia atas insiden ambruknya gedung musala yang berada di lingkungan pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ini telah mencapai 53 orang.

Selebihnya, jumlah yang masih dicari ada 10 orang. Sementara itu, yang masih dalam perawatan ada 6 orang, kemudian jumlah yang telah selesai menjalani perawatan sebanyak 97 orang, termasuk satu orang yang tidak membutuhkan perawatan.

Adapun tim SAR gabungan juga menemukan lima potongan bagian tubuh. Temuan bagian tubuh ini masih dalam tahap identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |