Jakarta, VIVA – Inflasi adalah musuh tersembunyi yang bisa menggerogoti daya beli tanpa disadari. Ketika harga kebutuhan pokok naik, sementara pendapatan stagnan atau hanya naik tipis, banyak orang harus memutar otak lebih keras agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Apalagi bagi yang bergaji setara Upah Minimum Regional alias UMR. Situasi ini membuat pengelolaan keuangan menjadi semakin krusial, dan bukan lagi soal bertahan, tetapi bagaimana agar tetap bisa menabung dan memiliki dana darurat.
Berdasarkan proyeksi dari Asian Development Bank (ADB), inflasi di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan berada di angka 2 persen, dan akan tetap stabil di tahun 2026. Angka ini memang tergolong rendah dibandingkan Myanmar yang mencapai 29,3 persen, namun, perlu dicatat bahwa meski inflasi nasional terkendali, kondisi riil di lapangan bisa berbeda.
Harga-harga di sektor pangan, transportasi, dan perumahan, bisa saja meningkat lebih cepat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung. Sebab itu, penting bagi Anda untuk memiliki strategi jitu dalam menghadapi inflasi, terutama jika penghasilan Anda pas-pasan untuk kebutuhan hidup.
Melansir dari GoBanking Rates, Kamis, 24 April 2025, berikut tiga strategi yang bisa Anda terapkan mulai sekarang. Apa saja?
1. Tambah Penghasilan Lewat Side Hustle
Mencari penghasilan tambahan menjadi langkah paling realistis di tengah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Anda bisa mempertimbangkan pekerjaan sampingan seperti menjadi freelancer, mengajar privat, atau berjualan secara daring. Pilih yang sesuai dengan waktu dan keterampilan Anda, agar tidak mengganggu pekerjaan utama.
2. Disiplin Menyusun Anggaran
Mengatur keuangan bukan sekadar mencatat pengeluaran, tetapi juga menetapkan batas yang jelas. Gunakan metode budgeting seperti 50/30/20 yakni 50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, dan 20 persen tabungan.
Atau, Anda bisa coba juga metode zero-based budget agar setiap rupiah yang Anda miliki mempunyai tujuannya. Selain itu, hindarilah pengeluaran impulsif yang bisa mengganggu stabilitas keuangan Anda.
3. Gunakan Transportasi Alternatif
Biaya transportasi bisa menguras dompet jika tidak dikendalikan. Pertimbangkan opsi yang lebih murah seperti bersepeda, naik transportasi umum, atau carpooling dengan rekan kerja.
Kemudian cara lainnya, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama untuk perjalanan yang bisa ditempuh tanpa mobil atau motor. Selain lebih hemat, pilihan ini juga lebih ramah lingkungan.
Inflasi bukan lagi momok yang menakutkan jika Anda bisa menyikapinya dengan cermat. Jadi, Anda siap mencoba tiga strategi di atas?
Halaman Selanjutnya
Mengatur keuangan bukan sekadar mencatat pengeluaran, tetapi juga menetapkan batas yang jelas. Gunakan metode budgeting seperti 50/30/20 yakni 50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, dan 20 persen tabungan.