Cara PLN IP Berdayakan Penyandang Disabilitas dalam Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

6 hours ago 3

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:57 WIB

Jakarta, VIVA – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berupaya menciptakan manfaat luas dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. PLN IP turut melibatkan penyandang disabilitas sebagai pegiat konversi motor listrik yang dinilai dapat menciptakan manfaat bagi masyarakat yang selaras dengan konsep Creating Shared Value (CSV).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, PLN IP melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang terjun dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik di tingkat masyarakat untuk mengurangi emisi kendaraan, dengan memberi pelatihan konversi motor listrik bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Garut melalui Program Pemberdayaan Disabilitas Berkarya, Sejahtera dan Mandiri (Pelita Bersama).

"PLN Indonesia Power terus mewujudkan komitmen dengan mendorong dekarbonisasi untuk membantu Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060, di antaranya dengan memberikan pelatihan ke penyandang disabilitas sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik," kata Edwin dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Mei 2025.

Konversi motor BBM menjadi motor listrik.

Photo :

  • VIVA/Maha Liarosh

Edwin mengungkapkan, kegiatan ini dilatarbelakangi dengan adanya kebutuhan mobilitas yang sering kali menemui hambatan, sehingga menjadikan masyarakat penyandang disabilitas memiliki keterbatasan ruang gerak. 

Selain itu, dengan melihat banyaknya masyarakat penyandang disabilitas pra sejahtera yang semangat untuk melakukan perubahan, korporasi pun tergerak untuk memberikan keterampilan lebih yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, salah satunya dengan pelatihan konversi motor listrik.

"Kegiatan tersebut menjadi bukti kepedulian korporasi kepada masyarakat khususnya penyandang disabilitas untuk bisa lebih berdaya, sejahtera dan mandiri," tutur Edwin.

Pelatihan konversi motor listrik yang diberikan oleh Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) yang diikuti 7 orang penyandang disabilitas anggota dari Kelompok PELITA BERSAMA mampu menkonversi 2 kendaraan motor konvensional menjadi motor listrik yang mampu menempuh jarak 60-80 Km dengan kapasitas baterai 60 volt - 35 ampere dengan waktu pengisian 3 hingga 4 jam.

Tidak hanya mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, pelatihan ini juga memberikan keterampilan untuk mengkonversi kendaraan yang ramah untuk disabilitas dengan memodifikasi menjadi kendaraan roda 3. 

Menurut Edwin, kegiatan tersebut dapat menciptakan manfaat ganda, selain dapat mengurangi emisi sebesar 82,7 ton per tahun dan penghematan biaya BBM Rp 28,6 juta per tahun, kegiatan ini juga dapat menambah keterampilan untuk para penyandang disabilitas yang pada akhirnya berpotensi mendapatkan penghasilan tambahan dari kegiatan konversi motor listrik. 

Sebab, para peserta juga diberikan keterampilan pemeliharaan motor konversi dengan tujuan di masa mendatang para penyandang disabilitas ini tidak hanya menkonversi namun juga dapat melakukan pemeliharaan secara rutin.

"Dengan diberikannya pelatihan ini diharapkan dapat mendukung mobilitas rekan-rekan para penyandang disabilitas yang ramah lingkungan, ramah biaya dan tentunya ramah bagi para disabilitas, diharapkan juga dengan kemudahan mobilitas ini dapat meningkatkan produktivitas para penyandang disabilitas untuk dapat terus berkarya, bertumbuh menuju sejahtera dan mandiri menuju Indonesia emas 2045," tutup Edwin.

Halaman Selanjutnya

Pelatihan konversi motor listrik yang diberikan oleh Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) yang diikuti 7 orang penyandang disabilitas anggota dari Kelompok PELITA BERSAMA mampu menkonversi 2 kendaraan motor konvensional menjadi motor listrik yang mampu menempuh jarak 60-80 Km dengan kapasitas baterai 60 volt - 35 ampere dengan waktu pengisian 3 hingga 4 jam.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |