Hubungan Memburuk, India Beri Sinyal Aksi Militer ke Pakistan usai Serangan Kashmir

3 hours ago 3

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:55 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah Pakistan pada Rabu 30 April 2025, waktu setempat menyatakan bahwa memiliki intelijen yang kredibel mengenai rencana India melancarkan serangan militer dalam waktu dekat, menyusul serangan berdarah di wilayah Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India.

Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, mengatakan dalam pernyataan resmi bahwa pihaknya mengantongi informasi intelijen kuat yang menunjukkan India akan melakukan aksi militer dalam kurun 24 hingga 36 jam.

Tarar menilai langkah India itu dilakukan dengan dalih tuduhan tak berdasar terkait dugaan keterlibatan Pakistan dalam serangan 22 April yang menewaskan 26 turis.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin serangkaian rapat keamanan pada Selasa dan Rabu, memperkuat dugaan bahwa India tengah mempersiapkan operasi militer balasan atas tragedi di Pahalgam. Pada pertemuan tertutup sebelumnya, Modi bahkan memberi wewenang penuh kepada militer untuk merespons serangan tersebut.

Ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir itu semakin meningkat sejak insiden di Pahalgam. Kedua negara saling menarik diplomat, menangguhkan berbagai kerja sama bilateral, hingga mengusir warga negara masing-masing.

Bentrokan senjata juga terus terjadi di sepanjang Line of Control (LoC), garis pemisah antara wilayah Kashmir yang dikuasai India dan Pakistan.

Di tengah meningkatnya ketegangan, berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri.

Kami tengah menjalin komunikasi dengan kedua pihak dan meminta mereka untuk tidak memperburuk situasi,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir Al Jazeera, Kamis, 1 Mei 2025.

Guterres juga dilaporkan telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar untuk menawarkan bantuan deeskalasi.

Sejarah Panjang Ketegangan dan Aksi Militer

VIVA Militer: Tentara India terlibat baku tembak dengan tentara Pakistan

Hubungan India dan Pakistan telah lama diwarnai konflik bersenjata, terutama terkait sengketa wilayah Kashmir. Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, keduanya sudah empat kali berperang, tiga di antaranya terkait Kashmir.

India dikenal menggunakan berbagai strategi militer sebagai balasan, mulai dari serangan diam-diam, serangan presisi (surgical strike), hingga serangan udara terbuka.

Contohnya, pada 2016 India mengklaim telah menghancurkan “launch pad” militan di wilayah Pakistan pasca serangan terhadap tentaranya di Uri.

Pada 2019, India kembali meluncurkan serangan udara ke wilayah Pakistan setelah 40 pasukan paramiliter India tewas akibat bom bunuh diri di Pulwama.

Banjir bandang di Pakistan.

Photo :

  • Anadolu Via Antara FOTO

India juga pernah berhasil merebut wilayah strategis dari Pakistan, seperti dalam Operasi Meghdoot pada 1984 yang membuat India menguasai gletser Siachen di Himalaya, salah satu medan tempur tertinggi di dunia.

Terbaru, Angkatan Laut India mengumumkan uji coba penembakan rudal yang dinilai sejumlah pengamat sebagai unjuk kekuatan di tengah situasi memanas.

Meskipun seruan dari publik dan beberapa tokoh politik India semakin nyaring agar pemerintah “merebut kembali” Kashmir yang dikuasai Pakistan, banyak analis menilai perang terbuka dalam skala penuh masih dapat dicegah, mengingat kekuatan militer kedua negara yang seimbang dan risiko besar yang menyertainya.

Halaman Selanjutnya

“Kami tengah menjalin komunikasi dengan kedua pihak dan meminta mereka untuk tidak memperburuk situasi,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir Al Jazeera, Kamis, 1 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |