Cerita Korban Selamat Ponpes Sidoarjo: Bertahan 2 Hari di Reruntuhan dan Tetap Salat

3 weeks ago 12

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Sidoarjo, VIVA – Sehlendra Haikal, bocah santri yang viral karena sempat berkomunikasi dengan petugas rescue saat terjebak di bawah puing reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, akhirnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Haikal bersama empat rekannya langsung dilarikan ke RSUD Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini kondisi Haikal berangsur membaik, meski masih berada di ruang ICU guna observasi intensif.

Sementara itu, empat korban lain yang dievakuasi pada Rabu sore juga dalam kondisi stabil. Hanya satu korban yang harus menjalani operasi di bagian kaki akibat luka serius.

Haikal Bertahan 2 Hari di Reruntuhan

Kisah perjuangan Haikal membuat banyak orang terharu. Sang ayah, Abdul Hawi, mengaku sangat bersyukur anaknya dapat diselamatkan setelah dua hari tertimbun reruntuhan bangunan.

Menurut penuturan Haikal kepada ayahnya, meski dalam kondisi terjebak, ia tetap melaksanakan salat wajib di sela-sela kepanikan. Bahkan, ia sempat mengajak temannya yang tertimbun di sebelahnya untuk ikut salat, namun tak ada respons karena temannya sudah meninggal dunia.

“Kalau ditanya Haikal waktu salat jamaah itu bangunan ambruk, katanya kayak tidur di kasur, setelah bangun ada yang ngasih minum dari anak kecil, dikira adiknya,” kata ayah Haikal, Abdul Hawi dikutip tvOne, Kamis 2 Oktober 2025.

Ayah Korban Selamat Ponpes Sidoarjo, Abdul Hawi

“Salat tetap salat, (meskipun) posisi di dalam reruntuhan itu, mungkin ada pelajaran dikasih dari pondok ya alhamdulillah sama pondok dikasih ilmu, Malah ada yang meninggal di sampingnya diajak salat juga,” sambungnya.

Direktur RSUD Notopuro Sidoarjo, Atok Irawan, menyebut pihaknya telah merawat 45 korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Dari jumlah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Dengan tambahan dua korban jiwa pada Rabu sore, total jumlah korban meninggal akibat musibah ini meningkat menjadi lima orang.

“RSUD Notopuro terus menangani korban dengan maksimal. Beberapa korban masih harus menjalani perawatan intensif,” ujar Atok.

BNPB: 59 Orang Masih Terjebak Reruntuhan

Sebelumnya diberitakan, 

adan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masih ada sebanyak 59 orang terjebak di reruntuhan salah satu gedung pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Angka tersebut diperoleh dari pemutakhiran data hingga Rabu, 1 Oktober 2025, pukul 23.00 Wib, dari daftar absensi yang dirilis oleh pihak pondok pesantren, termasuk dari laporan kehilangan pihak keluarga korban.

"Adapun dinamika data yang berubah disebabkan dari berbagai hal, seperti nama-nama yang sebenarnya selamat atau tidak berada di tempat kejadian perkara saat insiden terjadi tidak melaporkan diri," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, Kamis, 2 Oktober 2025. 

Muhari menjelaskan upaya SAR oleh tim gabungan terhadap korban yang tertimpa reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny pada hari ketiga pascakejadian atau Rabu hingga pukul 22.00 WIB, sebanyak lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, namun satu orang dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus. Seluruh penyintas itu segera dilarikan di RSUD Sidoarjo.

Di samping itu, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi tidak bernyawa. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Siti Hajar.

Halaman Selanjutnya

Source : tvOne

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |