Kilas Balik Sumpah Pemuda 1928: Awal Lahirnya Rasa Satu Tanah Air

3 hours ago 1

Senin, 27 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Jakarta, VIVA – Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum penting yang menjadi tonggak lahirnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, di balik peringatan yang kini dirayakan setiap tahun, tersimpan sejarah panjang perjuangan anak-anak muda Indonesia di era penjajahan yang menanamkan rasa satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.

Awal Mula Pergerakan Pemuda

Peringantan Hari Sumpah Pemuda (Foto ilustrasi)

Pada awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Namun, semangat kebangkitan nasional mulai tumbuh, terutama setelah berdirinya organisasi-organisasi pergerakan seperti Budi Utomo (1908), Indische Partij (1912), dan Sarekat Islam (1911).

Di tengah kondisi penindasan dan keterbatasan, muncul generasi muda yang haus akan perubahan. Mereka tidak lagi puas hanya dengan perjuangan kedaerahan, tetapi mulai memikirkan perjuangan yang lebih luas: untuk seluruh bangsa yang kelak dikenal sebagai Indonesia.

Dari sinilah lahir berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Ambon, Jong Celebes, hingga Jong Betawi. Meskipun awalnya berorientasi pada suku dan daerah masing-masing, para pemuda ini akhirnya menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama: kemerdekaan dan persatuan bangsa.

Kongres Pemuda I: Langkah Awal Menuju Persatuan

Perjalanan menuju Sumpah Pemuda dimulai dengan Kongres Pemuda I yang diadakan pada 30 April–2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres ini diinisiasi oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Tujuan kongres tersebut adalah mempererat hubungan antarorganisasi pemuda dan membicarakan pentingnya persatuan nasional. Meskipun belum menghasilkan keputusan besar, Kongres Pemuda I berhasil membuka mata bahwa semangat persatuan sangat dibutuhkan untuk melawan penjajahan.

Kongres Pemuda II: Lahirnya Sumpah Pemuda

Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 27–28 Oktober 1928, diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta yang menjadi momen bersejarah. Kongres ini dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, dan lain-lain.

Tokoh-tokoh penting yang hadir antara lain Sugondo Djojopuspito (ketua kongres), W.R. Supratman, Amir Sjarifuddin, Djoko Marsaid, Johannes Leimena, serta Poernomowoelan.

Halaman Selanjutnya

Kongres berlangsung di tiga tempat berbeda:

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |