Darurat Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Indonesia

4 days ago 6

Selasa, 15 April 2025 - 14:55 WIB

Jakarta, VIVA – Dalam momentum Women Empowerment Conference (WEC) 2025, isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kembali ditegaskan sebagai prioritas dalam membangun masa depan Indonesia. Acara yang berlangsung di Ballroom Westin Jakarta pada Senin, 14 April 2025 ini diinisiasi oleh PT Mustika Ratu Tbk, Yayasan Puteri Indonesia, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Dengan mengusung tema "Unlock Our Potential, Shaping the Future of Indonesia", konferensi ini menggambarkan semangat kuat untuk menggali potensi perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang demi perubahan yang berkelanjutan.

Acara Women Empowerment Conference (WEC) 2025

Photo :

  • VIVA/Trisya Frida

Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak penyelenggara atas komitmennya mendukung perempuan dan anak Indonesia.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif Yayasan Puteri Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan pada pagi hari ini dengan tema yang sangat relevan menggambarkan tentang kita sebagai perempuan dari berbagai latar belakang memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan perubahan yang lebih besar dalam masyarakat dan untuk membentuk masa depan Indonesia yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta pada Senin, 14 April 2025. 

Tak hanya itu, ia menyoroti situasi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia saat ini serta menyampaikan keprihatinannya.

“Kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak, untuk Indonesia sekarang sudah dalam posisi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini pekerjaan besar untuk kita semua,” ucapnya. 

Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi di acara Women Empowerment Conference (WEC)

Photo :

  • VIVA/Trisya Frida

Sebagai bentuk solusi, ia memperkenalkan kembali program Ruang Bersama Indonesia yang merupakan bentuk lanjutan dari inisiatif sebelumnya untuk menguatkan perempuan dan melindungi anak-anak, terutama di tingkat desa. 

“Maka Ruang Bersama Indonesia ini yang berada di tingkat desa, kami mencoba menguatkan kolaborasi, sinergi, dan bekerjasama untuk menguatkan perempuan-perempuan Indonesia dan melindungi anak-anak Indonesia,” ucapnya lagi. 

Konferensi ini juga menjadi momen untuk menegaskan kembali bahwa perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi pilar penting dalam pembangunan. Seperti disampaikan Menteri Arifah, “Perempuan adalah fondasi, perempuan adalah kekuatan luar biasa dalam membangun bangsanya.”

Dengan semangat kolaborasi, Menteri berharap bahwa kegiatan ini menjadi langkah besar dalam mewujudkan cita-cita besar Indonesia ke depan. Ia menutup sambutannya dengan penuh harapan, “Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045.”

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA/Trisya Frida

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |