Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kosgoro 1957, Dave Laksono, menilai keputusan untuk menghentikan sementara segala aktivitas penambangan nikel yang ada di Raja Ampat, Papua Barat Daya, sudah tepat. Karena ditengarai merusak lingkungan. Kata dia, kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, adalah langkah yang benar.
Kata dia, ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan juga ekosistem laut yang ada di kawasan tersebut. Apalagi Raja Ampat kata Dave, adalah kawasan konservasi laut dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Sehingga segala aktivitas yang berpotensi merusaknya, harus ditinjau ulang.
"Keputusan Menteri ESDM adalah langkah tepat untuk memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam tidak mengorbankan kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat lokal," ujar Dave Laksono, dikutip Minggu 8 Juni 2025.
Menurutnya penting untuk menjaga lingkungan yang lestai. Kosgoro 1957 sebagai organisasi yang juga peduli keberlanjutan, jelas Dave, akan terus mengawal. Terutama kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat dan lingkungan.
"Kami mendukung penuh langkah Menteri Bahlil dan akan terus berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat di Raja Ampat," tambahnya.
Dengan penghentian sementara aktivitas tambang nikel tersebut, pemerintah harap Dave dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak lingkungan serta memastikan bahwa kebijakan pertambangan di Indonesia tetap berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Ditegaskannya, kalau Kosgoro 1957 bersama Partai Golkar, senantiasa melakukan pengawalan terhadap kebijakan tentang ini agar sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Menteri LH Ungkap Temuan Kerusakan Lingkungan di Pulau Manuran Raja Ampat Akibat Tambang Nikel
Indikasi kerusakan lingkungan yang terjadi di Pulau Manuran, terlihat terjadi pada bibir pulau yang mengalami keruh.
VIVA.co.id
8 Juni 2025