Demi Bansos dan Uang Saku dari KDM, Ratusan Pria di Subang Antre KB Vasektomi

1 day ago 7

Senin, 2 Juni 2025 - 09:24 WIB

Subang, VIVA – Animo warga tinggi untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dengan metode vasektomi terjadi di wilayah Pantura, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Diketahui, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sebelumnya menganjurkan KB vasektomi bagi pria penerima bansos.

Program yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang pada Rabu, 28 Mei 2025, disambut antusias, terutama oleh kaum pria.

Alasannya pun beragam. Selain demi perencanaan keluarga, sebagian besar peserta mengaku mengikuti program tersebut agar tetap bisa menerima bantuan sosial (bansos). 

Program ini juga menawarkan uang saku sebesar Rp500 ribu bagi setiap peserta yang telah menjalani tindakan medis vasektomi.  Seperti Naman, warga Subang penerima KB vasektomi, mengaku antusias mengikuti program ini karena berharap kesejahteraan keluarganya meningkat. 

"Alasannya saya pertama saya kasihan sama keluarga, mudah-mudahan kesejahteraan saya meningkat. (alasan) Kedua, mendukung KDM," kata Naman

Puskesmas Ciasem Subang menyelenggarakan KB Vasektomi bagi pria

Petugas kesehatan pun mengaku kewalahan menghadapi tingginya animo warga. Dari sekitar 200 pria yang mendaftar, pihak penyelenggara akhirnya membatasi jumlah peserta hanya 60 orang sesuai kapasitas layanan. 

Sebelum menjalani prosedur KB vasektomi, seluruh peserta lebih dulu diperiksa kondisi kesehatannya.

Sehari 200 Pendaftar

Kepala Bidang Keluarga Berencana DP2KBP3A Subang, Rosmiati, jumlah peserta yang mendaftar jauh melampaui target awal, yaitu hanya 15 orang. Namun karena keterbatasan sumber daya, jumlah peserta harus disesuaikan.

"Sekarang saya hanya membuka layanan 60 orang. Kenapa? karena keterbatasan tenaga medis dan anggaran, karena ini tidak ada anggaran sepeser pun, kemarin saya sampaikan ke pemerintah provinsi karena antusias masyarakat, alhamdulillah dari provinsi ada jaminan hidup dari pak KDM bahwa masyarakat yang divasektomi akan mendapatkan jaminan hidup Rp500 ribu," kata Rosmiati

"60 itu hanya buka beberapa jam, saya minta teman di dinas sudah di-cut nanti dijadwalkan lagi, kami kewalahan karena pusingnya butuh angaran buat bayar dokter dan lain sebagainya," sambungnya

Rosmiati menerangkan antusiasme permintaan KB vasektomi ini berawal dari pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang semula mewajibkan penerima bansos untuk mengikuti program KB vasektomi. KDM juga menjanjikan uang Rp500 ribu kepada pria yang mengikuti program KB vasektomi.

"Ternyata masyarakat kita ini sangat mencintai pak KDM 'Bapak Aing' ya, mereka antusias sekali dengan adanya imbauan Bapak Aing bagi masyarakat penerima bansos agar hidupnya sejahtera punya anak dua berkualitas, makanya diharapkan untuk ber-KB vasektomi," ungkapnya

Rosmiati menambahkan tujuan pemerintah daerah program KB ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga demi kesejahteraan jangka panjang.

Diketahui, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sempat mewacanakan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat. Ia juga  akan memberikan insentif berupa uang Rp500 ribu bagi pria yang bersedia ikut program KB vasektomi. 

Belakangan, mantan Bupati Purwakarta itu mengklarifikasi bahwa vasektomi tidak wajib dan menjelaskan bahwa itu hanyalah anjuran KB, dan KB bisa dilakukan dengan cara lain.  

Ia juga menjelaskan bahwa ide tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap perencanaan keluarga dan tanggung jawab pria dalam KB. Sebab. saat ada pasangan menikah maka mereka harus siap dan bertanggung jawab terhadap anaknya mulai dari kehamilan, kelahiran hingga pendidikan. 

Rencana ini memicu berbagai tanggapan, termasuk dari kalangan ulama dan aktivis HAM yang mempertanyakan aspek etika dan hak asasi manusia. 

Laporan: Agung Prasetio/tvOne Subang 

Halaman Selanjutnya

Sebelum menjalani prosedur KB vasektomi, seluruh peserta lebih dulu diperiksa kondisi kesehatannya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |