Deretan Kontroversi Lirik Lagu Band Sukatani yang Kritik Polisi, Para Anggota Diperiksa

4 hours ago 1

Senin, 24 Februari 2025 - 11:40 WIB

Jakarta, VIVA – Saat ini nama band Sukatani tengah menjadi perbincangan publik Tanah Air di media sosial. Hal itu dikarenakan ia baru saja merilis sebuah lagu yang mengkritik polisi.

Lagu yang dimaksud adalah "Bayar Bayar Bayar" yang menuai kontroversi. Lantas, kontroversi apa saja? Dirangkum VIVA Senin, 24 Februari 2025, berikut deretan kontroversi lirik lagu band Sukatani kritik polisi, para anggota diperiksa.

Personel Sukatani Band minta maaf atas lagu Bayar Bayar Bayar Polisi

Photo :

  • tvOne/Didiet Cordiaz

Permintaan Maaf

Grup musik punk asal Purbalingga, Sukatani, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar.

Permintaan maaf ini disampaikan melalui akun resmi band tersebut setelah lagu tersebut viral di media sosial karena mengandung lirik yang menyinggung institusi kepolisian.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar yang mengandung lirik ‘bayar polisi’. Lagu ini telah kami nyanyikan hingga akhirnya viral di beberapa platform media sosial," ujar Alectroguy.

Polri Tegaskan Tidak Anti Kritik

Korps Bhayangkara menegaskan pihaknya tak anti kritik dan menerima masukan dari band Sukatani terkait lagu Bayar Bayar Bayar. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko.

“Polri terus berupaya menjadi organisasi yang modern yaitu Polri tidak anti kritik,” kata Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko.

Jadi Duta Polisi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak Band Sukatani untuk menjadi duta Polri. Ajakan ini disampaikan dalam rangka perbaikan institusi serta mencegah terjadinya perilaku menyimpang seluruh personel.

Sigit mengatakan pihaknya masih menunggu sikap Band Sukatani apakah berkenan dijadikan sebagai duta Polri. Ia kemudian menegaskan komitmennya bahwa Polri tidak anti-kritik.

"Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan Juri atau Band Duta untuk Polri terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi. Dan juga konsep evaluasi secara berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang," ungkap Sigit.

Band Sukatani Terkena Intimidasi

Diketahui, band Sukatani sempat mendapatkan tindakan teror dari buntut lagu Bayar Bayar Bayar. Diduga ada empat anggota Ditressiber Polda Jawa Tengah yang melakukan intimidasi.

Namun, sejauh ini, belum terungkap apa hasil pemeriksaan terhadap empat anggota Polri itu atas dugaan tindakan intimidasi kepada dua personel Band Sukatani.

Kondisi Band Sukatani

Belum lama ini Band Sukatani membuat unggahan di Instagram story untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan dan doa yang diberikan.

"Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," tulis Sukatani dalam unggahan tersebut.

Total Ada 6 Anggota Diperiksa

Jumlah polisi yang diperiksa terkait polemik lagu 'Bayar Bayar Bayar', bertambah. Kini, jadi ada enam orang yang diperiksa. Hal itu diketahui dari pernyataan resmi yang disampaikan Propam Polri melalui akun X Divpropam.

"Saat ini, dua personel lain dari Ditressiber Polda Jateng telah diperiksa. Sehingga, total ada 6 (enam) personel yang dimintai keterangan,” tulis unggahan tersebut.

Namun, saat ini belum ada hasil dari pemeriksaan tersebut. Divisi Propam Polri cuma menjelaskan kalau tindakan tersebut adalah wujud Korps Bhayangkara tak anti kritik dan menerima masukan sebagai evaluasi.

"Institusi Polri yang modern salah satu syaratnya tidak anti kritik, maka ada beberapa kegiatan setiap tahunnya. Kita ada stand up comedy itu segmen yang mengkritik," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko.

Halaman Selanjutnya

Polri Tegaskan Tidak Anti Kritik

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |