Jakarta, VIVA - Ketua Dewan Tranportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jakarta untuk menambah rute Transjakarta non-subsidi atau Royal Trans.
Hal tersebut disampaikan Haris usai mengunjungi Balai Kota Jakarta untuk audiensi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Dinas Perhubungan Jakarta membahas berbagai topik mengenai transportasi pada Senin sore, 28 April 2025.
“Dari Dewan Transportasi Kota Jakarta menyampaikan tambahan. Tambahan, tetapi tidak dengan tarif yang subsidi, tapi dengan tarif yang non-subsidi atau dengan Royal Trans,” ujar Haris kepada wartawan, Senin, 28 April 2025.
Haris menjelaskan bahwa usulan penambahan rute untuk Royal Trans itu menyasar kepada orang-orang yang berada di daerah sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi yang sehari-harinya beraktivitas di Jakarta menggunakan mobil pribadi. “Sehingga Royal Trans itulah yang akan kita tambahkan,” ucap Haris.
Haris menyampaikan apresiasinya kepada Pramono yang sudah memperluas rute Transjakarta melalui Transjabodetabek trayek Blok M-Alam Sutera yang diresmikan operasionalnya pada 24 April 2025 lalu.
Adapun mengenai usulan rute tambahan Royal Trans itu, Haris melanjutkan, terdapat 7 rute tambahan untuk Royal Trans, salah satunya adalah rute Graha Raya Bintaro yang menuju Ciledug yang terhubung dengan Transjakarta Koridor 13.
“Kemudian juga permintaan dari teman-teman Bodetabek untuk tidak memadati stasiun kereta cepat yang di Halim. Jadi juga ada permintaan katakanlah dari Grand Wisata Bekasi, dari Sumarecon Bekasi menuju ke KCJB Stasiun Halim, sehingga mereka mau naik kereta cepat enggak harus menggunakan kendaraan pribadi,” kata Haris.
Sudah 20 Tahun Tarif Transjakarta Rp 3.500, Lagi Dibahas Mau Dinaikkan
Gubernur Jakarta Pramono Anung menerima audiensi Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) membahas wacana kenaikan tarif Transjakarta.
VIVA.co.id
28 April 2025