Papua Barat, VIVA – Kapolres Pegunungan Arfak, Kompol Bernardus Okoka mengatakan bahwa tim gabungan pencarian korban peristiwa Banjir Bandang telah menutup proses pencarian korban jiwa maupun luka-luka untuk hari ini. Dia menyebut akan melanjutkan pencarian pada Selasa, 20 Mei 2025.
Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pegunungan Arfak, Kodim 1218 Pegaf, Basarnas, BPBD Provinsi Papua Barat, dan BPPD Pegunungan Arfak telah berhasil menemukan enam korban dan telah mengevakuasinya pada Senin, 19 Mei 2025.
Lebih lanjut, kata Bernardus, korban yang terdampak banjir bandang itu di antaranya satu orang sudah dikembalikan ke pihak keluarga dan lima korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.
Bernardus menjelaskan bahwa sekira pukul 13.00 WIT, proses pencarian sengaja dihentikan. Proses pencarian dihentikan akibat cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang dapat membahayakan tim. Bernardus meminta semua tim gabungan pencari korban banjir bandang diminta untuk kembali ke posko.
"Dengan demikian, dari total 19 korban yang dilaporkan hilang, hingga hari ini sudah ditemukan enam orang," ujar Kompol Bernardus dalam keterangannya pada Senin, 19 Mei malam.
Proses pencarian korban terdampak banjir bandang di Pegunungan Arfak, Papua Barat (Istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Tak lupa, Bernardus memberikan apresiasi kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di tengah keterbatasan fasilitas. Proses pencarian korban pun dilajutkan pada esok hari.
"Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan kondisi medan cukup berat, semangat tetap terjaga. Pencarian akan kami lanjutkan esok hari,” kata dia.
Sementara Kabid Dokkes Polda Papua Barat, Kombes Polisi Iskandar menyebut Tim DVI (Disaster Victim Identification) telah disiagakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban.
“Mengantisipasi dengan kejadian korban hanyut di Kabupaten Pegunungan Arfak, dengan cepat kami membentuk Tim DVI.
Saat ini, kata dia, pihaknya sudah membuat posko mortem untuk kamar jenazah dan posko antemortem, digunakan untuk menggali data korban semasa hidupnya dikaitkan dengan keluarga korban terdekat.
"Karena data yang dikirim kemungkinan dapat diidentifikasi secara visual. Mungkin saja tidak bisa diidentifikasi secara visual, mungkin saja kami tidak bisa identifikasi, maka kami persiapkan Tim DVI untuk verifikasi identitas dan fungsi keskamtibmas. Kami berkoordinasi dengan Karoops Polda Papua Barat dan lintas sektoral seperti Basarnas Provinsi PB dan stakeholder terkait,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut bahwa 36 personel Polda Papua Barat juga ikut diterjunkan melakukan pencarian korban banjir bandang tersebut.
“Polda Papua Barat menerjunkan 36 personel siap mem-back up proses evakuasi dan identifikasi korban pasca longsor tersebut. Proses identifikasi akan terus dilakukan seiring ditemukannya korban baru dalam operasi pencarian yang akan dilanjutkan esok hari,” kata Benny.
Halaman Selanjutnya
"Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan kondisi medan cukup berat, semangat tetap terjaga. Pencarian akan kami lanjutkan esok hari,” kata dia.