Fakta Bakso Babi Viral di Bantul, Yogyakarta yang Tak Pasang Logo Non-Halal Sempat Ditegur Namun Tak Gubris

4 weeks ago 9

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Bantul, VIVA – Salah satu warung bakso di Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta mendadak jadi sorotan pengguna media sosial. Hal ini menyusul dengan bakso yang dijual di warung tersebut ternyata mengandung daging babi. Namun sayangnya sang penjual tidak memberikan label yang menginformasikan bahwa bakso jualan mereka tersebut tidaklah halal.

Lantaran hal itu sejumlah konsumen muslim yang tidak mengetahui bahwa bakso ini mengandung babi terlihat datang dan membeli bakso ini. Keresahan ini kemudian membuat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ngestiharjo memasangi spandu bertuliskan ’Bakso Babi (Tidak Halal).

Menyusul dengan ramainya insiden tersebut, berikut ini beberapa fakta terkait dengan bakso babi tersebut.

Sempat didatangi oleh Dukuh dan RT Setempat Namun Tak Digubris

Dalam penjelasan akun DMI Ngestiharjo juga dijelaskan bahwa penjual bakso sudah beberapa kali didatang oleh pihak Dukuh dan RT untuk memasang informasi terkait bakso babi yang dijualnya. Namun sayangnya tidak digubris, alhasil pihak DMI langsung turun tangan dan membuat poster tersebut.

”Penjual sudah beberapa kali ditembusi pihak Dukuh dan RT untuk memasang jelas informasi bakso babi. Tapi cuman ’nggih nggih (iya iya)’ tidak pernah dilaksanakan. Akhirnya DMI inisiatif membuatkannya,” demikian penjelasannya.

DMI Ngestiharjo Turun Tangan

Dalam unggahannya di akun Instagram @dmingestiharjo pihaknya angkat bicara. Memang benar bahwa spanduk Bakso Babi (Tidak Halal) dengan logo DMI dipasang oleh DMI Ngestiharjo.

”BAKSO BABI VIRAL DI NGESTIHARJO terkait spanduk yang ada logo DMI Ngestiharjo- Dewan Masji Indonesia berikut kronologonya,” tulis akun tersebut.

Dijelaskan bahwa pihak DMI Ngestiharjo menjelaskan bahwa tindakan mereka didasari oleh laporan dan keresahan masyarakat muslim. Banyak umat muslim yang resah melihat banyak muslim makan di warung bakso tersebut tanpa mengetahui bahwa bakso tersebut mengandung bahan non halal.

”Terkait LOGO DMI di spanduk. Itu memang yang pasang DMI (Dewan Masjid Indonesia) Ngestihajo, karena melihat keresahan masyarakat muslim sekitar yang melihat banyak orang muslim, berhijab pada beli bakso di situ padahal itu bakso non-halal,” demikian keterangan resmi DMI Ngestiharjo dikutip dari akun Instagramnya, Selasa 28 Oktober 2025.

Halaman Selanjutnya

DMI Tak masalahkan Pedagang Berjualan Namun Harus Jujur

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |