Gantikan LG di Proyek Baterai EV, Rosan Pastikan Investasi Huayou Capai US$8,6 Miliar

3 hours ago 3

Kamis, 24 April 2025 - 16:46 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani menegaskan, dalam perannya menggantikan LG yang telah hengkang dari investasi proyek baterai mobil listrik (EV Battery) di Indonesia, Huayou dipastikan bakal berinvestasi sebesar US$8,6 miliar pada proyek tersebut.

Dia mengatakan, sebenarnya secara keseluruhan investasi pada proyek baterai mobil listrik di Indonesia mencapai sebesar US$9,8 miliar, yang mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV terintegrasi mulai dari penambangan hingga produksi baterai.

"(Nilai investasi secara keseluruhan) Pastinya US$9,8 miliar, dan sebesar US$8,6 miliar (dari Huayou)," kata Rosan saat ditemui usai acara 'Indonesia AI Day for Mining Industry' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 24 April 2025.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani

Photo :

  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Proyek baterai mobil listrik di Indonesia dilakukan menggunakan skema Grand Package, dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar. Cakupannya yakni mulai dari penambangan hingga menjadi sel baterai listrik, yang terbagi menjadi empat tahapan joint venture.

Terkait hal tersebut, sebelumnya Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menjelaskan, dari investasi sebesar US$9,8 miliar tersebut, LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan Hyundai Motor Group, telah berinvestasi membangun pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik yang telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh) itu, dibangun dengan nilai investasi mencapai sebesar US$1 miliar hingga US$1,2 miliar.

Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani (tengah) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2025

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Jadi sudah terimplementasi sekitar US$ 1,1 miliar atau US$ 1,2 miliar dollar AS di sel baterai, sehingga ini mengurangi angka yang US$ 9,8 miliar," ujarnya.

Pemerintah menentukan bahwa investasi yang tersisa itu nantinya akan dilakukan bersama dengan mitra lainnya, yang saat ini sedang dilakukan penjajakan oleh pemerintah Indonesia.

Karenanya, pemerintah masih berupaya untuk melakukan pertemuan dengan pihak Huayou, yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Halaman Selanjutnya

Source : VIVA.co.id/Yeni Lestari

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |