Gempa 6,2 SR di Turki, 150 Orang Nekat Loncat dari Gedung

3 hours ago 2

Ankara, VIVA – Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter melanda di bawah Laut Marmara dekat Istanbul, yang memicu kepanikan luas dan banyaknya korban luka di kota Turki tersebut.

"Lebih dari 150 orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka yang diderita saat mereka nekat melompat dari gedung," kata kantor gubernur di Istanbul.

Pemadam kebakaran mengevakusi mayat korban gempa di Gaziantep, Turki.

Photo :

  • AP Photo/Kamran Jebreili.

Melansir dari The Guardian, Kamis 24 April 2025, Istanbul dianggap berisiko tinggi mengalami gempa besar.

Gempa bumi tersebut memiliki kedalaman dangkal sekitar 6 mil (10 km), menurut Survei Geologi Amerika Serikat, dan episentrumnya berada sekitar 25 mil (40 km) di barat daya Istanbul, di bawah Laut Marmara.

Gempa terasa di provinsi-provinsi tetangga seperti Tekirda, Yalova, Bursa, dan Balikesir serta di kota Izmir, sekitar 340 mil (550 km) di selatan Istanbul.

Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya, mengatakan gempa bumi berlangsung selama 13 detik dan diikuti oleh lebih dari 50 gempa susulan, yang terkuat berkekuatan 5,9 skala Richter.

Gempa bumi terjadi pada pukul 12.49 siang pada Rabu, 23 April 2025, saat hari libur nasional ketika banyak anak-anak tidak bersekolah.

Warga yang panik bergegas keluar dari rumah dan gedung ke jalan-jalan. Badan penanggulangan bencana dan darurat juga menghimbau masyarakat untuk menjauh dari gedung.

"Karena panik, 151 warga kami terluka karena melompat dari ketinggian," kata kantor gubernur Istanbul dalam sebuah pernyataan.

"Perawatan mereka masih berlangsung di rumah sakit dan mereka tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa," sambungnya.

Banyak warga berbondong-bondong ke taman, halaman sekolah, dan area terbuka lainnya untuk menghindari berada di dekat bangunan jika terjadi keruntuhan atau gempa susulan. Beberapa orang pun mendirikan tenda di taman.

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada sebuah acara yang menandai hari libur Kedaulatan Nasional dan Hari Anak: "Alhamdulillah, tampaknya tidak ada masalah untuk saat ini. Semoga Tuhan melindungi negara dan rakyat kita dari segala jenis malapetaka, bencana, kecelakaan, dan masalah."

Leyla Ucar, seorang pelatih pribadi, mengatakan bahwa dia sedang berolahraga dengan muridnya di lantai 20 sebuah gedung ketika mereka merasakan guncangan hebat.

"Kami sangat terguncang. Kami terguncang, kami tidak dapat memahami apa yang terjadi, kami tidak mengira itu gempa bumi pada awalnya karena guncangan kejadian tersebut," katanya.

"Itu sangat menakutkan," lanjutnya.

Senol Sari, mengatakan kepada Associated Press bahwa ia sedang bersama anak-anaknya di ruang tamu apartemen mereka di lantai tiga ketika ia mendengar suara keras dan gedung mulai berguncang. Mereka melarikan diri ke taman terdekat.

"Kami segera melindungi diri dari gempa bumi dan menunggu hingga gempa berlalu," kata Sari.

"Tentu saja, kami takut." 

Mereka kemudian dapat kembali ke rumah dengan tenang, tetapi mereka khawatir gempa yang lebih besar suatu hari nanti akan melanda kota itu.

Ia mengatakan itu adalah gempa bumi yang sudah diperkirakan, dan kekhawatiran mereka terus berlanjut.

Cihan Boztepe, adalah salah satu dari banyak orang yang melarikan diri ke jalan bersama keluarganya untuk menghindari kemungkinan keruntuhan.

Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa.

Photo :

  • ANTARA/Shutterstock/pri.

Berdiri di samping anaknya yang menangis tersedu-sedu, Boztepe mengatakan bahwa pada tahun 2023 ia tinggal di provinsi Batman, sebuah daerah yang dekat dengan bagian selatan Turkiye, tempat gempa besar terjadi pada saat itu, dan bahwa getaran gempa saat ini terasa lebih lemah dan ia tidak begitu takut.

“Awalnya kami terguncang, lalu berhenti, lalu terguncang lagi. Anak-anak saya agak takut, tetapi saya tidak. Kami segera mengemasi barang-barang dan pergi ke tempat yang aman. Kalau saya yang memutuskan, kami pasti sudah pulang,” katanya.

Yerlikaya mengatakan pihak berwenang belum menerima laporan tentang bangunan yang runtuh. Ia juga mengatakan kepada televisi Habertürk bahwa ada laporan tentang kerusakan bangunan.

Turkiye, dilintasi oleh dua patahan besar dan gempa bumi sering terjadi. Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter pada 6 Februari 2023, dan gempa kuat kedua beberapa jam kemudian, menghancurkan atau merusak ratusan ribu bangunan di 11 provinsi selatan dan tenggara, serta menewaskan lebih dari 53.000 orang. Sebanyak 6.000 orang lainnya tewas di wilayah utara negara tetangga Suriah.

Halaman Selanjutnya

Gempa bumi terjadi pada pukul 12.49 siang pada Rabu, 23 April 2025, saat hari libur nasional ketika banyak anak-anak tidak bersekolah.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |