Kamis, 10 April 2025 - 11:50 WIB
VIVA – Sebuah pesawat pembom strategis militer Rusia dikabarkan hancur akibat serangan pesawat nirawak (drone) Ukraina. Pesawat tersebut adalah Tupolev Tu-22M3, yang digunakan sebagai platform peluncuran sejumlah rudal berkemampuan nuklir.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 9 April 2025, lusinan drone Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) membombardir sejumlah wilayah yang berada jauh di dalam Rusia.
Salah satu yang menjadi sasaran adalah Lapangan Terbang Mozdok, yang terletak di Republik Ossetia Utara-Alania. Situs militer Rusia ini diklaim sebagai tempat penyimpanan rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal.
Selain itu, di lapangan terbang itu juga terdapat sejumlah unit pesawat tempur Mikoyan MiG-31 Foxhound yang berperan meluncurkan rudal berkemampuan nuklir tersebut.
VIVA Militer: Ledakan akibat serangan drone Ukraina di Pangkalan Udara Engels-2
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengonfirmasi hancurnya sebuah pesawat Tu-22M3 Rusia. Syrskyi tak menjelaskan secara rinci di mana pesawat tersebut berada.
"Beberapa hari lalu, melalui tindakan kami yang berhasil, sebuah pesawat pengebom jarak jauh Tu-22M3 berhasil dihancurkan. Pesawat itu baru saja mendarat ketika pesawat nirawak kami menyerangnya," ujar Syrskyi.
Serangan udara yang konsisten dilancarkan militer Ukraina disebut Syrskyi telah memaksa pasukan Rusia memindahkan lusinan jet tempur, ke wilayah yang lebih dalam.
Syrskyi juga memastikan jika serangan pesawat nirawak Ukraina berhasil mengeliminasi sejumlah gudang senjata dan tempat perakitan drone HESA Shahed-136 buatan Iran.
VIVA Militer: Pesawat pembom Tupolev Tu-22M3 militer Rusia
"Kami berhasil menghancurkan beberapa lokasi penyimpanan dan perakitan Shahed, yang juga memengaruhi penggunaan keseluruhannya," kata Syrskyi dikutip VIVA Militer dari Defense Express.
"Musuh terpaksa pindah dan memindahkan penerbangannya lebih jauh ke Rusia. Sebelumnya, jaraknya 100-150 km, tetapi sekarang menjadi 200-300 km, di Engels, Shaikovka," ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Serangan udara yang konsisten dilancarkan militer Ukraina disebut Syrskyi telah memaksa pasukan Rusia memindahkan lusinan jet tempur, ke wilayah yang lebih dalam.