Bogor, VIVA – Kasus eksploitasi dan penyiksaan fisik yang dialami oleh mantan para pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor tengah menjadi sorotan publik.
Para korban mengaku telah dipaksa bekerja di bawah tekanan, mengalami kekerasan fisik dan psikis selama bertahun-tahun. Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Jum'at 18 April 2025 berikut deretan fakta kasus mantan pemain sirkus Taman Safari yang ngaku disiksa!
Vivi (kiri) dan Butet (kanan) mantan pemain sirkus Taman Safari Indonesia (TSI)
Photo :
- YouTube/Forum Keadilan TV
1. Kronologi
Awal kronologi ini diungkap oleh sejumlah mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) yang mengaku pernah mengalami kekerasan dan eksploitasi saat bekerja di Taman Safari pada era 1970-an.
Mereka melakukan audiensi dengan Kemenkumham. Mereka menyampaikan pengalaman pahit saat bekerja di sirkus, mulai dari kekerasan fisik seperti disetrum dan ditendang, intimidasi, eksploitasi sejak usia dini, hingga dipaksa makan kotoran gajah.
Mereka juga mengaku dipaksa tetap bekerja saat sedang hamil dan bahkan dipisahkan dari anak mereka.
2. Cerita Korban
Salah satu mantan pemain sirkus di Taman Safari Indonesia, Vivi mengaku menjadi korban penyiksaan fisik yang dilakukan oleh bos TSI bernama Frans. Ia menceritakan bahwa kejadian ini dialaminya saat masih berusia belasan tahun.
Ia mengaku, kerap mendapatkan perlakuan tak manusiawi saat masih bekerja sebagai bagian dari Oriental Circus Indonesia (OCI). Akibat sering mendapatkan penyiksaan, Vivi akhirnya nekat kabur pada malam hari menyusuri hutan, hingga tiba di wilayah Cisarua, Bogor.
“Saya kabur karena sering disiksa, disuruh latihan, dipukulin. Saat orang-orang tidur, saya tetap disuruh latihan, akhirnya jam 1 malam saya nekat kabur sendirian dari rumah Pak Frans,” ujar Vivi.
Di Cisarua ia ditolong oleh seorang yang ia kenal bekerja di restoran Taman Safari. Ia sempat tinggal di rumah penolongnya selama tiga hari sebelum akhirnya diketahui keberadaannya oleh petugas keamanan Taman Safari.
“Begitu tiga hari, saya mau keluar, pas di depan rumahnya ternyata ada sekuriti Taman Safari. Saya diajak balik, tapi saya menolak. Dia jamin saya tidak dipukuli lagi. Yaudah saya ikut. Mau nggak mau saya pulang, saya juga bingung mau lari ke mana lagi,” tambah dia.
3. Pemerintah Turun Tangan
Ilustrasi Peran Pemerintah
Photo :
- freepik.com/wirestock
Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) berjanji akan menjembatani pencarian hak bagi mantan pemain sirkus di Oriental Circus Indonesia yang diduga korban pelanggaran HAM saat bekerja di Taman Safari Indonesia.
Sikap ini disampaikan Wakil Menteri HAM, Mugiyanto di Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
"Memastikan supaya apa yang terjadi kepada mereka di Oriental Circus Indonesia itu tidak terjadi lagi karena bisa jadi masih terjadi sampai hari ini, nanti kami akan menentukan langkah-langkah itu," kata Mugiyanto
Ia melanjutkan bahwa Kementerian HAM akan berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Komnas HAM, mengingat para korban sebelumnya telah melapor ke dua pihak tersebut.
"Pemanggilan itu akan dilakukan secepatnya," tambahnya.
4. Tanggapan Taman Safari Indonesia
Adanya kabar tersebut, Taman Safari Indonesia Group berdalih tak ada hubungan dengan sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang mengaku mengalami kekerasan fisik, eksploitasi, hingga perlakuan tidak manusiawi.
"Sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan ex pemain sirkus yang disebutkan dalam forum tersebut," kata Head of Media and Digital Taman Safari Indonesia Group, Finky Santika Nh.
Dia mengklaim kalau Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen, dan tidak terafiliasi dengan eks pemain sirkus tersebut.
"Kami memahami bahwa dalam forum tersebut terdapat penyebutan nama-nama individu. Namun, kami menilai bahwa permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan," katanya.
5. Tanggapan Polisi
Diketahui kasus ini tengah menjadi sorotan publik, Polri mengaku bakal menyelidiki bila ada laporan dari mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang mengaku mengalami kekerasan fisik, eksploitasi, hingga perlakuan tidak manusiawi.
Sejauh ini, Korps Bhayangkara mengaku belum ada laporan ke pihaknya.
"Selama ada aduan atau laporan, pasti akan kami tindak lanjuti dan dalami kasusnya," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Polisi Djuhandani Rahardjo Puro
6. Kabar Terbaru
Vivi, mantan pemain sirkus di Taman Safari Indonesia (TSI)
Founder OCI sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Sumampau saat ini akan melakukan upaya hukum atas tudingan eksploitasi dan pemerasan yang dilayangkan terhadap pihaknya.
Ia menegaskan, pihaknya justru mencium adanya provokator yang diduga sengaja menggiring mantan pemain sirkus untuk membuat narasi negatif.
"Ya, di belakang semua ini memang ada sosok provokator yang memprovokasi mereka. Kita sudah tahu siapa, karena sebelumnya juga dia sempat minta sesuatu kepada kami,” kata Tony.
Halaman Selanjutnya
2. Cerita Korban