Groundsel Raksasa Kilimanjaro, Tumbuhan Aneh yang Tumbuh Subur di Gunung Tertinggi Afrika

1 day ago 3

Senin, 2 Juni 2025 - 11:59 WIB

VIVA – Giant groundsel merupakan tanaman langka yang tumbuh hingga setinggi 30 kaki (9meter). Tanaman ini merupakan tanaman endemik di lerang Gunung Kilimanjaro, gunung berapi yang aktif di Tanzania dan gunung tertinggi di Afrika.

Di lereng Gunung Kilimanjaro yang berada di ketinggian sedang, tumbuh tanaman aneh yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. 

Groundsel raksasa sendiri merupakan tanaman yang tampak seperti nanas yang disilangkan dengan kaktus saguaro, menjajah lereng gunung tertinggi di Afrika hingga 1 juta tahun yang lalu dan tidak pernah punah sejak saat itu.

Dilansir dari Livescience, menurut operatur tur Tranquil Kilimanjaro, groundsel raksasa (Dendrosenecio Kilimanjari) tumbuh di ketinggian antara 9.200 dan 13.100 kaki (2.800 hingga 4.000 meter), di mana mereka mendapatkan curah hujan yang cukup untuk bertahan hidup.

Tanaman ini telah berevolusi untuk beradaptasi dengan kondisi yang keras di gunung, termasuk sistem penyimpanan air dan lapisan pelindung dari daun-daun yang mati.

Terletak di Tanzania Timur laut, kaki Gunung Kilimanjaro panas dan lembap, tetapi suhu di puncaknya yang berada 19.340 kaki (5.895 m) di atas permukaan laut, dapat turun hingga minus s20 derajat Fahrenheit (minus 29 derajat Celsius).

Gunung ini menciptakan cuacanya sendiri, menurut operator tur Climbing Kilimanjaro, dengan terik matahari, salju, hujan, dan angin kencang yang mungkin terjadi di ketinggian yang berbeda-beda setiap saat sepanjang tahun.

Untuk melihat keunikan groundsel raksasa Kilimanjaro secara langsung, Anda dapat menonton video yang dibagikan oleh akun TikTok @jvoicee berikut ini.

Ciri Fisik dan Adaptasi Unik

Groundsel raksasa memiliki penampilan yang mencolok, menyerupai perpaduan antara nanas dan kaktus. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi 9 meter dan memiliki batang tebal dengan daun berdaging yang tersusun dalam roset di puncaknya. Daun-daun ini dilapisi bulu halus yang membantu mengurangi penguapan air dan melindungi dari suhu dingin. Selain itu, batang dan daun groundsel raksasa mampu menyimpan air, memungkinkan tumbuhan ini bertahan selama musim kering yang berlangsung dari Desember hingga Maret dan Juni hingga Oktober. 


Tumbuhan ini juga memiliki kemampuan unik untuk beradaptasi dengan suhu ekstrem. Daun-daun yang mati akan melipat ke batang, membentuk lapisan isolasi yang melindungi dari suhu beku. Selain itu, groundsel raksasa menghasilkan zat seperti "antibeku" alami yang memungkinkan mereka tumbuh di atas garis pepohonan. 

Evolusi dan Persebaran

Groundsel raksasa berevolusi sekitar satu juta tahun yang lalu dari spesies Senecio yang menetap di Gunung Kilimanjaro. Seiring waktu, tumbuhan ini beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras di pegunungan dan berkembang menjadi spesies Dendrosenecio kilimanjari. Meskipun beberapa spesies Dendrosenecio lainnya ditemukan di pegunungan Afrika Timur seperti Gunung Kenya dan Pegunungan Rwenzori, D. kilimanjari hanya ditemukan di Kilimanjaro. 


Peran Ekologis dan Konservasi

Groundsel raksasa memainkan peran penting dalam ekosistem Gunung Kilimanjaro. Mereka menyediakan habitat dan makanan bagi berbagai hewan, termasuk burung dan mamalia kecil. Akar mereka yang dalam membantu menstabilkan tanah dan mencegah erosi. 
Tranquil Kilimanjaro

Namun, groundsel raksasa menghadapi ancaman dari perubahan iklim dan aktivitas manusia, seperti peningkatan jumlah pendaki yang dapat merusak habitatnya. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik pendakian yang bertanggung jawab dan upaya konservasi untuk melindungi tumbuhan unik ini.

Halaman Selanjutnya

Untuk melihat keunikan groundsel raksasa Kilimanjaro secara langsung, Anda dapat menonton video yang dibagikan oleh akun TikTok @jvoicee berikut ini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |