Hadapi Perang Dagang AS, Prabowo Ingin Negosiasi dengan Donald Trump

9 hours ago 3

Senin, 7 April 2025 - 14:43 WIB

Majalengka, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto angkat bicara soal tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebesar 32 persen ke Indonesia. Ia menegaskan akan negosiasi dengan pemerintah AS terkait hal tersebut.

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri panen raya di Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.

“Masa depan kita bagus, tantangan kita tidak ringan. Mungkin saudara mendengar dunia diguncang banyak masalah, di mana-mana perseteruan antara negara-negara besar, yang terakhir perang dagang kita juga kena. Tapi kita tenang, kita punya kekuatan juga nanti akan berunding,” kata Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Maret 2025 (sumber: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Prabowo mengungkapkan, Indonesia akan bernegosiasi dengan Amerika Serikat, termasuk dengan negara lainnya. Sebab, Prabowo ingin hubungan antar negara yang adil dan mencapai kesetaraan.

“Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik, hubungan yang adil, hubungan yang setara. Jadi apa yang mereka minta masuk akal, wajib kita hormati pemimpin-pemimpin Amerika Serikat mementingkan kepentingan rakyat mereka," katanya.

Namun sebaliknya, Prabowo juga ingin mementingkan rakyat Indonesia. Maka itu, ia akan berupaya keras untuk membuka ruang negosiasi dengan Donald Trump imbas tarif impor 32 persen.

“Kita juga memikirkan rakyat kita, tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu khawatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri, kalau pun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, tegar, mungkin ada beberapa saat, kita yakin kita bangkit dengan tingkat yang baik,” jelasnya.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik lebih tinggi kepada puluhan negara  yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat. Sementara negara lainnya akan tetap dikenakan tarif impor 10 persen, dan akan berlaku mulai 9 April 2025.

Dikutip laman whitehouse.gov, Presiden Trump menggunakan kewenangannya memberlakukan tarif berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977 (IEEPA) untuk mengatasi keadaan darurat nasional yang ditimbulkan oleh defisit perdagangan yang besar dan terus-menerus, imbas tidak adanya timbal balik dalam hubungan perdagangan negara lain.

Bagan yang diangkat Trump memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.

Bagan tersebut di antaranya pungutan pajak 34 persen atas impor dari Tiongkok, pajak 20 persen atas impor dari Uni Eropa, 25 persen atas impor Korea Selatan, 24 persen atas impor dari Jepang, dan 32 persen atas impor Taiwan. 

Indonesia termasuk dalam daftar negara yang diklasifikasikan Trump dalam daftar tarif timbal balik. Disebutkan bahwa Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen untuk barang-barang dari AS. AS kemudian akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.

Halaman Selanjutnya

“Kita juga memikirkan rakyat kita, tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu khawatir, kita percaya dengan kekuatan kita sendiri, kalau pun ada tantangan kita hadapi dengan gagah, tegar, mungkin ada beberapa saat, kita yakin kita bangkit dengan tingkat yang baik,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |