Kutuk Israel, Ratusan Dokter dan Nakes Gelar Aksi Bela Palestina: Kami Tak Tinggal Diam!

7 hours ago 1

Senin, 7 April 2025 - 20:36 WIB

Jakarta, VIVA - Ratusan dokter dan tenaga kesehatan atau nakes dari berbagai organisasi melakukan aksi solidaritas sebagai bentuk protes terhadap kebiadaban Israel di Gaza, Palestina. Aksi solidaritas itu dilakukan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin sore tadi.

Aksi solidaritas bertajuk ‘Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza’ dimulai pukul 15.30 WIB. Dari aksi kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, massa peserta melanjukan aktivitasnya dengan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI. 

Konvoi dilakukan dengan memutar sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan simbolik terhadap para nakes di Gaza yang gugur imbas kekejian Israel. Aksi solidaritas itu diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina. Hadir ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.

Aksi ini dilakukan karena kelakuan tentara Israel yang menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025. Alasan tentara zionis Israel karena berdalih konvoi medis itu mencurigakan. 

Namun, berdasarkan video yang dirilis The New York Times memperlihatkan ambulans dalam kondisi menyala lampunya saat ditembaki. Dari rekaman itu, paramedis Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum tertembak.

Dalam pernyataannya, Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) yang diwakili dr. Piprim Basarah Yanuarso menyampaikan hingga 7 April 2025, jumlah korban meninggal dunia di Gaza sudah mencapai 50.669 orang. Angka itu termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan. 

Menurut dia, dari jumlah itu, 1.516 di antaranya adalah nakes. Sementara, seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian.

“Ini adalah bentuk solidaritas sejawat, bahwa kami tidak tinggal diam melihat rekan-rekan medis dibantai saat menjalankan tugas kemanusiaan," kata dr. Piprim.

Sebagai bentuk protes, FODKES Palestina menyampaikan tujuh pernyataan sikap. Pertama, menyerukan agar Israel menghentikan aksi genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Kedua, mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang serta genosida terhadap rakyat Palestina. Kekejian itu juga dilakukan dengan korban para nakes dan relawan kemanusiaan.

Lalu, ketiga, mendesak masyarakat dunia agar terus menyuarakan Israel agar patuh dalam kesepakatan awal gencatan senjata.

Kemudian, keempat, mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atau negara-negara yang tergabung di dalamnya agar meningkatkan upaya penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kelima, menyerukan seluruh dokter dan nakes di Tanah Air Indonesia dan dunia untuk meningkatkan solidaritas pembelaan kepada rekan sejawat di Palestina. Pun, menyuarakan penolakan kejahatan Israel terhadap pekerja medis.

Selanjutnya, keenam, menyesalkan sikap diam negara-negara Arab yang dekat dengan Palestina. Seharusnya negara-negara Arab itu mengambil langkah eskalatif dalam menyelamatkan rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan Israel.

Ketujuh, mendorong seluruh dokter, nakes, maupun organisasi profesi untuk melakukan aksi serupa yang dilakukan pada Senin hari ini. Selain itu, meningkatkan aksi boikot, media sosial, dan doa untuk membela Palestina. Upaya itu jadi bagian untuk membuktikan bahwa #GazaTidakSendirian

Halaman Selanjutnya

Menurut dia, dari jumlah itu, 1.516 di antaranya adalah nakes. Sementara, seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |