Lee Min Ho Raih Peringkat 1 Aktor Hallyu Terpopuler Selama 12 Tahun Berturut-turut

• 

• Showbiz

• Gosip

Senin, 7 April 2025 - 22:39 WIB

Korea Selatan, VIVA –  Popularitas Lee Min Ho di industri hiburan Korea Selatan tak pernah pudar. Lee Min Ho baru-baru ini bahkan meraih peringkat #1 sebagai Aktor Hallyu Paling Populer selama 12 tahun Berturut-turut menurut "Survey Hallyu Global 2025".

Dikutip laman KBI Zoom, Senin 7 April 2025, menurut "Survei Hallyu Global 2025" yang dirilis oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea dan Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional, aktor Lee Min Ho dinobatkan sebagai aktor Korea paling populer di luar negeri selama 12 tahun berturut-turut. Ketenarannya yang abadi dikaitkan dengan perannya dalam "Boys Over Flowers" dan "Pachinko", yang memperluas pengaruhnya di seluruh Asia, Amerika, dan Eropa.

Dari survey ini juga terungkap, Gong Yoo naik ke posisi ke-2, didorong oleh popularitas yang berkelanjutan dari "Train to Busan", sementara Song Hye Kyo mempertahankan posisi ke-3 berkat "The Glory". Kim Soo Hyun, yang membintangi "Queen of Tears", berada di posisi ke-4. Meskipun aktivitasnya baru-baru ini terbatas, Lee Jong Suk bertahan di posisi ke-5 untuk tahun ketiga.

Di seluruh benua, Lee Min Ho berada di posisi #1 di kelima wilayah yang disurvei. Gong Yoo berada di posisi ke-2 di Amerika dan Eropa, Kim Soo Hyun di posisi ke-2 di Timur Tengah, Song Hye Kyo di Asia-Pasifik, dan Hyun Bin di Afrika.

Sementara itu, BTS (29,1%) dan BLACKPINK (13,1%) tetap kokoh sebagai artis musik Korea yang paling dicintai secara global, meskipun grup tersebut hiatus. Lisa BLACKPINK berada di posisi ke-5 di Asia-Pasifik, dan Rose memasuki peringkat Timur Tengah untuk pertama kalinya dengan hitnya "APT.". Jungkook dan Jimin dari BTS juga menempati posisi tinggi di Timur Tengah.

Popularitas para artis Korea Selatan ini semakin melejit, terutama berkat cerita tentang kehidupan Korea yang kuat dan keberagaman genre. Hal ini disebut-sebut sebagai alasan utama popularitas drama dan film, sementara kendala bahasa dan biaya tinggi menjadi penghalang utama.