VIVA – Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat hilirisasi mineral di panggung internasional lewat ajang International Mining and Resources Conference & Expo (IMARC) 2025 di Sydney, Australia.
Acara bergengsi ini merupakan konferensi dan pameran tambang terbesar di Australia, yang mempertemukan pelaku industri global mulai dari perusahaan pertambangan, penyedia teknologi, investor, regulator hingga pemerintah.
IMARC 2025 mengusung konsep “Australia’s largest mining event connecting global mining leaders with technology, finance and the future,” yang menyatukan seluruh rantai industri tambang, dari eksplorasi, produksi, hingga rehabilitasi pascatambang.
Dalam forum ini, Indonesia diwakili oleh Holding Industri Pertambangan MIND ID, yang hadir dengan tema “Journey of Indonesian Minerals.”
Melalui tema tersebut, MIND ID menampilkan peta jalan hilirisasi yang menggambarkan transformasi kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi produk bernilai tambah tinggi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, menilai kehadiran MIND ID di IMARC 2025 memperkuat citra Indonesia sebagai pusat mineral strategis dunia.
“Dengan adanya MIND ID, kita mampu memainkan peran sentral—tidak hanya sebagai pemasok bahan mentah, tetapi juga sebagai mitra industri dan teknologi dalam mendukung transisi energi global,” ujar Siswo dalam keterangan resminya dikutip Senin, 27 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 25% cadangan nikel dunia, serta potensi besar dari sumber daya bauksit, timah, dan logam tanah jarang (Rare Earth Elements/REE). Potensi REE ini menjadi sorotan utama karena merupakan komponen penting bagi industri kendaraan listrik, semikonduktor, hingga teknologi pertahanan dan energi terbarukan.
Booth MIND ID di IMARC menampilkan berbagai produk hilirisasi mineral dan batu bara dari seluruh anggota holding. Inovasi yang dipamerkan menunjukkan bahwa Indonesia kini tak lagi berhenti pada ekspor bahan mentah, melainkan telah bergerak menuju industri bernilai tinggi dan berdaya saing global.
Siswo menegaskan bahwa langkah MIND ID selaras dengan visi Indonesia membangun industri hijau dan berkelanjutan.
“MIND ID menunjukkan performa solid dari upaya hilirisasi nasional. Partisipasinya di IMARC bukan hanya memperkuat jejaring global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset, investasi, dan pengembangan teknologi bersama mitra Australia,” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Kehadiran MIND ID di IMARC 2025 menjadi bukti kuat diplomasi ekonomi Indonesia di sektor mineral strategis

3 hours ago
1









