Insentif Motor Listrik Tak Kunjung Tiba, Merek Lokal Desak Pemerintah

5 hours ago 2

Senin, 30 Juni 2025 - 21:36 WIB

VIVA – Memasuki tahun ini insentif atau subsidi motor listrik Rp7 juta yang pernah diberikan pemerintah tidak berlaku. Sehingga harga  motor pelahap seterum buatan lokal kembali normal tanpa keringanan tersebut.

Atas ketidakpastian tersebut, sejumlah produsen motor listrik salah satunya PT Zeus Pilihan Terbaik (ZPT) mendesak pemerintah agar insentif yang dijanjikan kembali diterbitkan pertengahan tahun ini segera terealisasi.

produsen dan distributor motor listrik nasional itu menyampaikan keprihatinan mendalam atas ketidakjelasan kebijakan subsidi kendaraan listrik roda dua yang hingga hari ini belum juga diumumkan secara resmi oleh pemerintah.

Kebijakan subsidi motor listrik yang semula ditargetkan untuk 500.000 unit pada tahun 2024, secara mendadak dipangkas menjadi 200.000 unit, kemudian turun lagi menjadi 50.000 unit, dan terakhir hanya 10.000 unit.

“Ketidakpastian ini menyebabkan fenomena “hold buying” dari konsumen, yakni menunda pembelian sambil menunggu kejelasan program subsidi,” tulis keterangan resmi ZPT, dikutip, Senin 30 Juni 2025.

Dalam keterangannya dijelaskan, bukan hanya ZPT tetapi banyak pabrik dari berbagai merek lain juga sudah menghentikan produksi bahkan tutup operasional, karena tidak mampu bertahan dalam pasar yang lesu akibat kebijakan yang tidak konsisten.

“Ribuan dealer di seluruh Indonesia juga gagal menjual unit selama berbulan-bulan, karena tidak bisa menjanjikan kepastian subsidi kepada calon pembeli,” lanjut keterangannya.

Perusahaan lokal itu juga mengklaim akibat dari kebijakan yang tidak konsisten tersebut sejumlah konsumen yang sudah membayar uang muka belum menerima unit karena masih menunggu kepastian dalam kuota subsidi.

Menurut keterangannya jika dijalankan dengan serius dan konsisten, program kendaraan listrik roda dua dapat menjadi solusi nyata bagi penghematan energi nasional.

Penggunaan motor listrik terbukti mampu menghemat Rp 4 hingga 11 juta per tahun per pengguna, dibandingkan motor berbahan bakar minyak. Hal ini juga akan mengurangi beban subsidi BBM dalam APBN dan memperkuat daya beli masyarakat.

“Industri ini tidak bisa terus-menerus hidup dalam ketidakpastian. Tanpa roadmap jangka menengah dan keputusan cepat, momentum besar industri kendaraan listrik nasional bisa hilang begitu saja,” tulisnya.

Halaman Selanjutnya

Perusahaan lokal itu juga mengklaim akibat dari kebijakan yang tidak konsisten tersebut sejumlah konsumen yang sudah membayar uang muka belum menerima unit karena masih menunggu kepastian dalam kuota subsidi.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |