Jakarta, VIVA – Emiten farmasi nasional PT Phapros Tbk (PEHA), menargetkan pertumbuhan penjualan naik di atas 20 persen pada tahun ini. Sinyal peningkatan penjualan tersebut sudah terlihat pada kinerja penjualan sepanjang kuartal I-2025 yang tumbuh 17,23 persen year on year atau sebesar Rp 200,67 miliar.
Ida Rahmi Kurniasih, Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk menjabarkan, pertumbuhan penjualan pada Januari - Maret 2025 ini ditopang oleh penjualan obat-obatan segmen obat over the counter (OTC), yaitu obat yang bisa dijual bebas tanpa resep dokter. Yang, meningkat 79 persen dan segmen obat resep (etikal) yang berhasil tumbuh 40 persen yoy.
"Melihat pencapaian kinerja pada kuartal I-2025 dan perkembangan hingga hari ini, kami optimistis target pertumbuhan penjualan Phapros pada tahun 2025 sebesar 20 persen akan tercapai. Hal ini ditambah dengan semakin solidnya kerja sama di seluruh lini perseroan,” ujar Ida dalam paparan publik perusahaan di Jakarta, senin, 30 Juni 2025.
Dia mengatakan, optimisme itu juga tertuang dalam Laporan Kinerja Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, hari ini. Phapros menyelenggarakan RUPST dengan dihadiri pemegang saham yang mewakili 680.216.500 lembar saham atau 80.98% dari seluruh saham Perseroan yang beredar.
Ida Rahmi Kurniasih, Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk.
RUPST ini kemudian menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, serta memutuskan tidak terdapat perubahan susunan Pengurus Perseroan.
Lebih lanjut dia menjabarkan, untuk mencapai target tersebut, kata dia, PEHA telah menjalankan lima strategi utama, yaitu penguatan kapabilitas finansial, peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan kinerja bisnis dan produk portfolio, transformasi sistem dan proses bisnis. Serta optimasi budaya organisasi dan peningkatan kapabilitas SDM.
“Dengan disiplin yang baik dan monitoring yang ketat saat mengeksekusi program kerja, memberikan dampak positif dalam upaya perbaikan berkelanjutan," ujar Ida.
Dalam public expose, Ida menjelaskan perluasan pasar ekspor merupakan salah satu strategi Phapros dalam meningkatkan penjualan, karena potensinya sangat menjanjikan. PEHA menargetkan peningkatan nilai ekspor produk obat-obatan sebesar 25 persen pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Phapros terus menjajaki peluang penambahan ekspor ke negara-negara seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, Malaysia dan Peru. Bahkan pada tahun 2026, perusahaan siap merambah pasar Myanmar dan Papua Nugini.
"Ke depan masih sangat terbuka pasar negara-negara lainnya. Ini menunjukkan bahwa Phapros mampu memenuhi standar mutu, harga yang bersaing dan sistem manajemen kualitas yang handal dan berstandar global. Untuk itu, kami juga terus melakukan inovasi produk baru,” kata Ida.
Dia mengatakan, guna memperkuat posisinya di pasar farmasi dan menjaga pertumbuhan kinerja berkelanjutan, Phapros bakal segera merilis hasil inovasi berupa produk-produk baru pada tahun ini.
Ida menjelaskan, bagi Phapros sebagai perusahaan farmasi, peluncuran produk baru merupakan “darah segar” bagi perseroan. Hal ini dilakukan dengan penguatan portofolio produk baru yang bermargin bagus dan kerja sama strategis dengan Perusahaan Multinasional.
“Dengan demikian produk baru yang dihasilkan dengan durasi pengembangan singkat dapat berdaya saing tinggi,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Dalam public expose, Ida menjelaskan perluasan pasar ekspor merupakan salah satu strategi Phapros dalam meningkatkan penjualan, karena potensinya sangat menjanjikan. PEHA menargetkan peningkatan nilai ekspor produk obat-obatan sebesar 25 persen pada tahun 2025.