Jakarta, VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho, menegaskan bahwa program “Polantas Menyapa” tidak sekadar menjadi slogan, tetapi sebuah gerakan nyata untuk menghadirkan polisi lalu lintas yang humanis, adil, dan dipercaya masyarakat.
Dalam arahannya, Kakorlantas menekankan bahwa setiap personel Polantas wajib menerapkan empat prinsip keadilan prosedural (procedural justice) dalam memberikan pelayanan maupun penindakan di jalan raya.
Ilustrasi Polisi lalu lintas (polantas)
Prinsip tersebut adalah, pertama, memberi kesempatan bicara (voice). Setiap warga harus diberi ruang untuk menyampaikan pendapat, keluhan, maupun penjelasan sebelum petugas mengambil keputusan.
Kedua, menunjukkan netralitas (neutrality). Petugas harus bersikap objektif dan profesional, mendasarkan tindakan pada fakta serta aturan, bukan kepentingan pribadi. Ketiga, memperlakukan dengan rasa hormat (respect). Interaksi dengan masyarakat harus dilakukan secara santun, menghargai martabat warga tanpa diskriminasi.
Keempat, menunjukkan niat baik (trustworthy motives). Setiap langkah Polantas harus mencerminkan niat tulus untuk menolong, melindungi, dan menjaga keselamatan masyarakat di jalan raya.
Kakorlantas menegaskan, penerapan prinsip ini akan memperkuat kepercayaan publik terhadap Polantas sekaligus menegaskan bahwa polisi lalu lintas hadir sebagai penolong, bukan sekadar penindak.
“Jadilah sosok penolong yang adil. Mari bersama wujudkan Polantas yang Presisi dan selalu hadir untuk masyarakat,” kata Agus.
Saurip Kadi: Reformasi Polri Harus Menyeluruh
Hal utama yang perlu dilakukan adalah pengaturan kembali kelembagaan, peran, fungsi, serta penempatan Polri sesuai dengan tuntutan zaman.
VIVA.co.id
1 Oktober 2025

3 weeks ago
11









