Jakarta, VIVA – Kasus penculikan berujung pembunuhan sadis terhadap Kepala Cabang Pembantu salah saru bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), terus melebar.
Kini, muncul dugaan adanya keterlibatan oknum prajurit TNI dalam kasus tersebut. Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya) yang mengaku tengah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah prajurit.
“Betul (ditangani),” ujar Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto saat dikonfirmasi, Rabu, 10 September 2025.
Video Detik-Detik Kacab Bank BUMN, MIP Diculik
Donny menegaskan, penyelidikan masih berjalan sehingga dirinya belum bisa membuka detail jumlah maupun peran prajurit yang diduga terlibat.
“Saat ini sedang kita dalami terkait dugaan keterlibatannya,” ujarnya.
Isu adanya campur tangan oknum aparat ini sebelumnya sempat diungkapkan pengacara salah satu pelaku penculikan, Adrianus Agal. Ia menyebut ada tiga klaster dalam kasus ini, salah satunya pengintaian yang melibatkan pihak tertentu.
Sebelumnya diberitakan, fakta baru kembali menyeruak dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Pihak kuasa hukum empat pelaku yang telah ditangkap Polda Metro Jaya mengungkap adanya dugaan keterlibatan oknum dari salah satu instansi dalam skenario kejahatan ini.
Adrianus Agal, pengacara yang mendampingi empat pelaku, menyebut keterlibatan oknum itu masuk dalam klaster pengintaian. Ia bahkan menyinggung perintah yang diterima kliennya untuk menculik korban.
“Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” katanya dikutip Selasa, 26 Agustus 2025.
Pengacara 4 penculik kacab bank (tengah)
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.
Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Salah satu diantara mereka ada nama pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini Dwi Hartono merupakan aktor intelektual.
Halaman Selanjutnya
Adrianus Agal, pengacara yang mendampingi empat pelaku, menyebut keterlibatan oknum itu masuk dalam klaster pengintaian. Ia bahkan menyinggung perintah yang diterima kliennya untuk menculik korban.