Kasus Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Polda Jatim Siap Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Rampung

2 hours ago 1

Selasa, 7 Oktober 2025 - 00:10 WIB

Sidoarjo, VIVA –  Kasus ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan puluhan korban jiwa, kini memasuki babak baru. Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memastikan akan melakukan investigasi menyeluruh dan menindaklanjuti dengan proses hukum setelah pencarian korban dinyatakan selesai.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menegakkan hukum atas tragedi yang menewaskan puluhan santri tersebut. Namun, fokus utama saat ini masih pada proses kemanusiaan, yakni pencarian dan evakuasi korban.

“Jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses (hukum) tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu,” ujar Nanang, Senin, 6 Oktober 2025 dikutip tvOne.

Nanang menambahkan, tim penyidik tengah mengumpulkan seluruh data terkait konstruksi dan kronologi insiden robohnya bangunan empat lantai itu. Ia menegaskan, investigasi akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli konstruksi dan keselamatan bangunan.

“Semua aspek akan ditelusuri, dari perizinan, struktur bangunan, sampai siapa yang bertanggung jawab,” ujar sumber kepolisian di internal Polda Jatim yang enggan disebutkan namanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, juga menyayangkan tragedi yang menewaskan puluhan santri tersebut.

Ia menilai, jika ada unsur pelanggaran atau kelalaian dalam pembangunan maupun pengawasan pondok, maka harus diproses secara hukum lantaran banyaknya meninggal para santri.

Update Korban: 61 Santri Meninggal Dunia

Basarnas melaporkan, hingga Senin, 6 Oktober 2025, total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 61 orang. Sementara itu, sebanyak 104 orang berhasil diselamatkan.

“Meninggal dunia 61 orang, selamat 104 orang. Jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR Gabungan, 74 orang (6 body part),” ungkap Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo dalam keterangannya.

Ia menjelaskan, pada hari kedelapan operasi, delapan korban dan satu bagian tubuh berhasil dievakuasi dari sektor A3 dan A2. Proses pencarian masih terus dilakukan dengan fokus pembersihan puing di sisi utara bangunan yang tidak terintegrasi dengan struktur utama.

“Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyebut tragedi Ponpes Al Khoziny sebagai bencana terbesar sepanjang tahun 2025. Hal ini disebabkan banyaknya korban jiwa yang tertimbun reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |