Belajar dari Lucy Guo, Wanita Terkaya di Dunia yang Berhasil Singkirkan Posisi Taylor Swift

2 hours ago 1

Senin, 6 Oktober 2025 - 22:00 WIB

Jakarta, VIVA – Kesuksesan dalam dunia teknologi tidak datang secara instan. Lucy Guo membuktikan hal itu, di mana ia bertransformasi dari seorang anak yang menjual kartu Pokémon di taman bermain, dan kini menjadi miliarder perempuan termuda versi Forbes. 

Kisahnya menunjukkan bahwa ambisi, keberanian mengambil risiko, dan lingkungan yang tepat bisa mendorong siapa saja mencapai puncak.

Lucy Guo adalah pendiri dan CEO Passes, platform yang membantu para kreator mengembangkan bisnis dan brand mereka, mulai dari insight AI hingga manajemen kekayaan. Sebelumnya, ia juga ikut mendirikan Scale AI yang kemudian diakuisisi oleh Meta. 

Meski kekayaannya luar biasa, Guo tetap menggunakan UberX dan menilai memiliki jet pribadi terlalu merepotkan untuknya. Dalam wawancara di How Success Happens, Guo berbagi perjalanan dan filosofi hidupnya.

Penasaran? Berikut beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil dari Lucy Guo, sebagaimana dirangkum dari Entrepreneur, Senin, 6 Oktober 2025.

endiri AI Lucy Guo Jadi Miliarder Wanita Termuda di Dunia

Photo :

  • Instagram/guoforit

1. Jangan Takut Ambil Risiko

Guo menantang pandangan umum soal risiko. Baginya, tidak takut mengambil risiko adalah hal yang penting. “Saya pikir orang terlalu fokus pada risiko. Mereka mengira hal-hal lebih berbahaya daripada kenyataannya,” katanya.

Keputusannya untuk keluar dari Carnegie Mellon didorong oleh keinginan belajar, bukan takut gagal. Menurutnya, skenario terburuk adalah mendapatkan banyak ilmu dan kembali ke sekolah, sedangkan skenario terbaik adalah mendapatkan uang yang mengubah hidup. 

Bagi Lucy Guo, pandanglah risiko sebagai kesempatan belajar.

2. Kelilingi Diri dengan Orang-Orang Hebat

Guo menekankan pentingnya berada di lingkungan yang menantang kemampuan diri. Ia mengatakan, Anda akan semakin cepat sukses ketika Anda adalah 'orang paling bodoh di ruangan'. Jika tidak, carilah ruang lain yang lebih menantang. 

Penghargaan Thiel Fellowship pada 2014 memberinya dana US$100.000 dan akses ke jaringan orang-orang cerdas dan ambisius, yang mendorongnya ke depan. Intinya, carilah komunitas yang menantang dan bisa memperluas pemikiran Anda, meski mulanya terasa tidak nyaman.

3. Istirahat Bukan Prioritas Utamanya

Rutinitas harian Guo terbilang ekstrem. Ia tidur sekitar pukul 1 pagi dan bangun pukul 5 atau 6 pagi, lalu langsung melakukan sesi latihan berturut-turut di Barry’s Bootcamp. Latihan ini membuatnya tetap berenergi sepanjang hari dan membantu menyeimbangkan upaya kerja intens dengan hasil yang terlihat secara nyata.

Halaman Selanjutnya

4. Filosofi Kerja dan Pembelajaran

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |