Sidoarjo, VIVA – Nanang Saifur Rizal (16), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur masih sangat mengingat momen mengerikan saat musala di pesantrennya ambruk.
Rizal mengaku kepalanya sempat tertimpa reruntuhan material bangunan, namun berhasil menyelamatkan diri dan menolong salah satu temannya yang terluka parah.
Melalui video Instagram @rumpi_gosip, Rizal mengisahkan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 29 September 2025 ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah.
Pada saat bersamaan, para pekerja tengah melakukan pengecoran di lantai empat bangunan musala.
Alat berat disiagakan bantu evakuasi korban reruntuhan di ponpes Al Khoziny
“(Kejadian itu terjadi) pas di atas lagi ngecor, di bawah lagi salat. Pas rakaat ketiga, belum selesai salat-nya ada yang jatuh dari atas, terus lama-lama kayak gempa, seketika bangunan ambruk,” ujarnya, dikutip VIVA Selasa, 7 Oktober 2025.
Rizal yang berada di saf tengah menggambarkan situasi saat itu sangat mencekam. Dalam hitungan detik, ratusan santri berhamburan mencari jalan keluar. Namun reruntuhan material bercampur besi lebih tubuh mereka.
“Saat itu saya sedang salat, posisi saya di tengah rada ke pinggiran. Waktu ada suara gemuruh saya langsung lari,” kata dia.
Remaja itu sempat tertimbun di bawah puing bangunan selama hampir 30 menit. Dalam kondisi panik dan luka, ia terus berusaha mencari celah untuk keluar. Akhirnya, ia menemukan lubang kecil di antara reruntuhan yang memberinya kesempatan untuk menyelamatkan diri.
Namun, sebelum keluar sepenuhnya, Rizal melihat salah satu temannya, dalam kondisi kritis.
“Kepala saya kena benturan dari atas. Pas saya jatuh itu masih kuat (sadar), di pinggir saya ada teman saya kejang-kejang,” ungkap Rizal.
“Saya kan panik, langsung saya bantu duduk dan bawa keluar, itu pas dekat dengan bolongan (lubang),” sambungnya.
Pencarian jenazah tragedi Ponpes Al Khoziny
Meski berhasil selamat, Rizal mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut. Suara gemuruh bangunan runtuh dan teriakan teman-temannya masih terus terngiang di telinganya.
Kini, proses evakuasi dan pembersihan material reruntuhan di lokasi Ponpes Al Khoziny masih berlanjut.
Terbaru, Basarnas mengungkap data korban meninggal dunia akibat insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 61 orang per tanggal 6 Oktober 2025. Kemudian, jumlah yang selamat mencapai 104 orang.
Halaman Selanjutnya
“Jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR Gabungan, 74 orang (6 body part)," ujar Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo dalam keterangan tertulis, Senin malam.