Jakarta, VIVA – Belum lama ini, Kota Bekasi dilanda banjir besar yang menenggelamkan banyak perumahan. Para penghuni pun beramai-ramai curhat di media sosial karena merasa tertipu. Awalnya, developer mengklaim bahwa perumahan mereka "anti-banjir", tapi kenyataannya hujan deras sedikit saja sudah membuat rumah mereka tergenang. Agar kejadian serupa tidak menimpa Anda, perhatikan beberapa tanda bahaya atau red flag sebelum membeli rumah!
Ilustrasi impian Gen Z punya rumah
1. Dibangun di Dataran Rendah, Rawan Banjir
Salah satu penyebab utama perumahan di Bekasi terendam adalah karena dibangun di area dataran rendah atau bekas sawah. Lokasi seperti ini memang cenderung lebih rentan banjir, terutama jika sistem drainasenya buruk. Sebelum membeli rumah, pastikan Anda mengecek elevasi tanahnya. Jangan mudah percaya pada janji "bebas banjir" dari developer, karena kenyataannya air tetap mencari jalan terendah. Jika hujan sedikit saja rumah sudah kebanjiran, siap-siap sering main air!
2. Legalitas Tidak Jelas
Banyak orang tergiur dengan harga rumah murah, tapi ternyata sertifikat hak miliknya (SHM) masih belum jelas atau masih "dalam proses". Ini berbahaya! Hindari membeli perumahan yang sertifikatnya belum resmi karena bisa saja Anda mengalami masalah hukum di kemudian hari. Pastikan tanahnya sudah bersertifikat dan atas nama developer yang sah. Jangan sampai rumah sudah lunas, tapi sertifikatnya tak kunjung jadi.
Ilustrasi rumah/hunian.
Photo :
- Freepik/wirestock
3. Dekat Lahan Kosong yang Tidak Jelas
Perumahan yang berada di dekat lahan kosong mungkin terlihat biasa saja di siang hari, tapi bisa menjadi sumber masalah di malam hari. Lahan kosong yang tidak memiliki peruntukan jelas bisa menjadi sarang ular, tempat pembuangan sampah ilegal, atau bahkan lokasi proyek mendadak yang mengganggu kenyamanan Anda nantinya. Sebelum membeli, cari tahu rencana penggunaan lahan di sekitarnya untuk menghindari kejutan tidak menyenangkan di masa depan.
4. Harga Jauh di Bawah Pasaran
Pernah menemukan rumah dijual dengan harga jauh di bawah pasaran? Hati-hati! Jika harga rumah di daerah tersebut rata-rata Rp300 juta, tapi ada yang menjual hanya Rp150 juta, bisa jadi ada sesuatu yang mencurigakan. Bisa saja ada masalah legalitas, perizinan, atau bahkan sengketa tanah yang belum terselesaikan. Jangan tergiur harga murah tanpa melakukan riset mendalam!
Membeli rumah adalah investasi besar, jadi jangan terburu-buru. Pastikan Anda melakukan riset menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli. Hindari perumahan yang berada di dataran rendah, memiliki legalitas tidak jelas, dekat dengan lahan kosong tak bertuan, dan dijual dengan harga mencurigakan. Jangan sampai nanti malah menyesal karena rumah yang Anda beli justru membawa lebih banyak masalah daripada kenyamanan!
Halaman Selanjutnya
3. Dekat Lahan Kosong yang Tidak Jelas