Keputusan Jokowi Ditunggu, Pilih Golkar atau PSI

2 hours ago 1

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:46 WIB

Jakarta, VIVA – Sebelum santer dikabarkan bakal menjadi kandidat kuat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Joko Widodo kerap kali disangkut pautkan dengan Partai GolkarJokowi sempat dicocoklogikan berlabuh ke partai berlambang pohon beringin usai menghadiri acara Golkar dengan kemeja dan dasi berwarna kuning. 

Wasekjen Partai Golkar, Puteri Komarudin angkat bicara soal peluang partainya dipilih Presiden RI ke-7 sebagai tempat berlabuh pasca tidak lagi menjadi kader PDIP. 

"Ketika beliau digosipkan misalnya kemarin mau masuk Partai Golkar atau sekarang mau masuk PSI itu sebenarnya kita kembalikan lagi kepada keputusan beliau," kata Puteri kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 18 Mei 2025.

Puteri meyakini, Jokowi dapat memahami karakteristik partai yang dibutuhkan sebagai tempat berlabuh. Golkar pun kata dia, akan menghormati dan memahami pilihan Jokowi tersebut. 

"Jadi tentunya itu keputusan Pak Jokowi dan keluarga kalau soal akhirnya beliau mau berlabuh ke partai mana, dan tentu kita sangat menghormati beliau sebagai salah satu kader terbaik dari bangsa Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, analis komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensa) menilai Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok bergabung dengan Partai Golkar dibandingkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jika ingin melanjutkan kiprahnya di dunia politik.

Menurut Hensa, Jokowi membutuhkan partai yang lebih besar dan matang untuk menjamin kelancaran langkah politiknya ke depan.

“Jokowi memerlukan perahu yang lebih besar, lebih ajek untuk berlayar di perpolitikan Indonesia. Golkar mungkin menjadi perahu yang tepat buat Pak Jokowi,” kata Hensa dalam keterangannya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Hal itu disampaikan Hensa merespons ramainya isu bahwa PSI bisa menjadi kendaraan politik Jokowi, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, dan putra bungsunya Kaesang Pangarep.

Ketiganya bahkan disebut-sebut berpeluang menjadi calon Ketua Umum PSI dalam kongres yang akan digelar partai tersebut.

Hensa lantas menyoroti dinamika internal PSI, yang kini menerapkan sistem pemilihan ketua umum dengan prinsip “one man, one vote” dan membuka peluang bagi seluruh anggota untuk mencalonkan diri.

Hensa mengaku skeptis Jokowi akan memanfaatkan peluang untuk mendaftarkan diri sebagai ketum PSI tersebut.

“Walaupun peluangnya besar, saya kira Pak Jokowi tidak akan ambil kesempatan jadi Ketua Umum PSI,” tutur dia.

Halaman Selanjutnya

“Jokowi memerlukan perahu yang lebih besar, lebih ajek untuk berlayar di perpolitikan Indonesia. Golkar mungkin menjadi perahu yang tepat buat Pak Jokowi,” kata Hensa dalam keterangannya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |