Kairo, VIVA – Hari pertama perundingan antara Israel dan Hamas di Kairo, Mesir pada Senin, 6 Oktober 2025, berakhir dengan catatan positif, di tengah harapan akan tercapainya kesepakatan potensial untuk mengimplementasikan rencana 20 poin Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna mengakhiri perang di Gaza, menurut beberapa sumber kepada Al Jazeera dan media lainnya.
Para negosiator dijadwalkan kembali untuk berdiskusi lebih lanjut pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Sumber-sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pertemuan di kota resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, pada hari Senin berlangsung "positif" dan bahwa peta jalan telah disusun untuk kelanjutan putaran perundingan saat ini.
Delegasi Hamas mengatakan kepada para mediator bahwa pemboman berkelanjutan Israel di Gaza merupakan tantangan bagi negosiasi pembebasan tawanan, Al Jazeera Arabic melaporkan.
Delegasi Hamas tersebut terdiri dari para pemimpin Hamas, Khalil al-Hayya dan Zaher Jabarin, dua negosiator yang selamat dari upaya pembunuhan Israel di ibu kota Qatar, Doha, yang menewaskan lima orang bulan lalu.
VIVA Militer: Tindakan brutal tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina
Perundingan hari pertama mencakup usulan pertukaran tahanan dan tawanan, gencatan senjata, dan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, menurut Al-Qahera News yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir.
Hamas Minta Jaminan Mesir
Disamping itu, Hamas meminta Mesir untuk memberikan jaminan dan mekanisme pengawasan terhadap gencatan senjata di Gaza berdasarkan usulan rencana 20-poin yang diajukan Trump.
Delegasi Hamas mengutarakan kekhawatiran mereka tentang komitmen Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Seorang pejabat keamanan Mesir, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa Hamas meminta jaminan untuk penghentian perang secara total dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Perundingan tersebut digelar menyusul pengumuman Hamas bahwa pihaknya akan membebaskan semua sandera Israel yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023, sesuai dengan rencana usulan AS.
Pejabat Israel mengatakan Hamas masih menahan 48 sandera, termasuk 20 yang diyakini masih hidup. Namun, Hamas belum menanggapi ketentuan lain, terutama pelucutan senjata, yang ditekankan Israel sebagai syarat penting untuk gencatan senjata.
Seorang pejabat keamanan Mesir, yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa Hamas meminta jaminan untuk penghentian perang secara total dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Halaman Selanjutnya
Pejabat tersebut mengatakan delegasi Israel telah tiba di Mesir. Sedangkan, mediator AS diharapkan tiba pada Selasa atau Rabu besok. Negosiasi dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari.