Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut, kebijakan hapus kuota impor komoditas tidak akan merugikan industri dalam negeri. Menurutnya, dengan penghapusan kuota ini industri lebih mudah untuk melakukan impor.
Sudaryono mengatakan, pemerintah tetap berfokus pada swasembada pangan dan energi. Penghapusan kuota impor ini hanya akan terbatas pada sektor tertentu.
"Kalau misalnya industri bakso, industri sosis memang perlu impor daging beku dari India, ya dia yang impor. Enggak perlu lagi ada pengusaha lain yang dikasih kuota-kuota yang ngatur, itulah maksudnya di situ," ujar Sudaryono di Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 10 April 2025.
Sudaryono menilai, adanya kuota impor dianggap tidak efisien. Sebab memiliki rantai yang panjang bila ingin melakukan impor.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Kalau nanti orang dikasih kuota, dikasih kuota dia jualan lagi, dijual lagi, baru end user-nya tuh mungkin turunan ketiga keempat kan artinya ada penambahan harga. Nah di situ dianggap tidak efisien, toh impor. Kalau gitu yang impor langsung saja, nggak usah lewat sini," jelasnya.
Dia melanjutkan, dengan penghapusan kuota impor ini pelaku usaha bisa langsung mengajukan izin untuk impor ke Kementerian Pertanian maupun Kementerian Perdagangan.
"Kita kan melindungi yang di dalam negeri itu pasti harus tetap dilindungi. Bukan berarti dibuka seluas-seluasnya kemudian industri yang di dalam negeri mati, nggak," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta agar keran impor daging dan komoditas lainnya dibuka sebebas-bebasnya di tengah beban tarif impor tinggi 32 persen dari Amerika Serikat (AS).
Awalnya, Prabowo mengkritik keberadaan persetujuan teknis (pertek) yang menghambat gerak pengusaha. Prabowo menyebut, semua persetujuan teknis tidak boleh lagi berjalan tanpa ada restu presiden.
"Saya minta, ada menteri pertanian, menteri perdagangan, nggak usah ada kuota-kuota (impor) apalagi semua. Nggak ada kuota-kuota itu!" ucap Prabowo.
Wamentan, Sudaryono
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Siapa mau impor daging, silahkan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silahkan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita pandai kok," sambungnya.
Prabowo menilai, kuota impor selama ini menjadi permainan. Dia mencontohkan bagaimana skema tersebut justru hanya menunjuk sejumlah perusahaan tertentu.
"Enak saja (khusus kuota untuk beberapa perusahaan)! Sudahlah, kita sudah lama jadi orang Indonesia. Jangan pakai-pakai praktik itu lagi!" tutur dia.
Halaman Selanjutnya
Awalnya, Prabowo mengkritik keberadaan persetujuan teknis (pertek) yang menghambat gerak pengusaha. Prabowo menyebut, semua persetujuan teknis tidak boleh lagi berjalan tanpa ada restu presiden.