Jakarta, VIVA – Upaya Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam memperjuangkan tambahan kuota petugas haji akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah Arab Saudi menyetujui permintaan tersebut dan telah memasukkan kuota tambahan ke dalam sistem e-Hajj.
"Alhamdulillah, permintaan kita sudah dipenuhi Arab Saudi. Tambahan kuota petugas haji sudah masuk e-Hajj," terang Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu (13/4/2025).
"Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi atas perkenannya memberikan tambahan kuota petugas haji Indonesia," sambungnya.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar/ Dok.Kemendagri
Photo :
- VIVA.co.id/Edwin Firdaus
Sebelumnya, Indonesia hanya menerima kuota petugas haji sebanyak 1% dari total kuota jemaah, yaitu 2.210 dari total 221.000 jemaah. Namun kini, kuota tersebut bertambah dua kali lipat.
"Kita dapat alokasi tambahan sebesar 1% lagi, atau 2.210. Ini akan kita optimalkan untuk memberikan layanan terbaik ke jemaah haji," sebut Menag.
Menag Nasaruddin menjelaskan, sejak awal pihaknya menekankan pentingnya tambahan petugas kepada otoritas Arab Saudi. Selain mendampingi jemaah, keberadaan mereka juga akan mempermudah komunikasi dan mengurangi hambatan budaya.
"Secara psikologis, ini juga akan memudahkan jemaah karena tidak terkendala masalah komunikasi dan perbedaan budaya," ujarnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan bahwa tambahan kuota petugas akan segera dialokasikan ke pos-pos layanan yang memerlukan penguatan. Saat ini, jumlah petugas yang menyertai setiap kloter baru tiga orang, dari biasanya lima orang.
"Petugas kloter tentu akan kita tambah. Demikian juga untuk petugas non kloter, baik untuk layanan bimbingan ibadah, akomodasi, konsumsi, transportasi di Arab Saudi, dan layanan lainnya," jelas Hilman dari Arab Saudi dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Minggu (13/4/2025).
Hilman menambahkan, pengumuman hasil seleksi petugas berdasarkan kuota awal sudah dilakukan. Untuk proses bimbingan teknis (bimtek) bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan berlangsung pada 14 – 20 April 2025.
"Petugas yang masuk kuota tambahan ini akan segera kita proses agar mereka juga bisa segera mengikuti Bimtek Petugas Haji," tandasnya.
Sementara itu, Kemenag juga telah merilis Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Pemberangkatan ke Tanah Suci secara bertahap akan dimulai sehari setelahnya dari embarkasi masing-masing.
Halaman Selanjutnya
"Secara psikologis, ini juga akan memudahkan jemaah karena tidak terkendala masalah komunikasi dan perbedaan budaya," ujarnya.