Jakarta, VIVA – Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus mendorong upaya keberlanjutan dan peningkatan daya saing industri perkebunan kelapa sawit melalui berbagai program mencakup pembiayaan peremajaan sawit rakyat (PSR), penelitian dan pengembangan, penguatan sumber daya manusia, promosi hingga pengembangan sarana dan prasarana pendukung industri.
Sebagai lembaga pengelola dana sawit yang diamanatkan untuk menyalurkan dana secara tepat sasaran dan transparan, BPDP memiliki tanggung jawab untuk menyosialisasikan program-programnya kepada publik secara luas.
Kegiatan promosi menjadi salah satu sarana efektif untuk menjangkau berbagai pemangku kepentingan, termasuk petani, pelaku industri, akademisi, pemerintah daerah, dan
masyarakat umum.
Promosi ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan program kerja BPDP, tetapi juga untuk membangun citra positif industri kelapa sawit yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.
Indonesia Tourism and Trade Investment Expo (ITTIE) 2025 yang digelar di Batam merupakan ajang pameran berskala nasional yang mempertemukan pelaku sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi dalam satu wadah promosi terpadu.
Keikutsertaan BPDP dalam ITTIE 2025 ini juga bertujuan untuk menjalin kemitraan strategis dengan sektor perdagangan dan investasi, khususnya dalam mendorong hilirisasi produk sawit dan penguatan peran UMKM sawit.
"Kami memiliki amanat untuk melakukan kegiatan promosi di daerah penghasil sawit maupun non-penghasil sawit. Meskipun Kota Batam bukan merupakan daerah penghasil sawit tapi kami ingin mengedukasi masyarakat dari usia dini dapat memahami sawit lebih jauh," kata Kepala Divisi Umum dan SDM BPDP, Adi Sucipto.
Partisipasi BPDP dalam kegiatan ini juga dilakukan melalui beragam aktivasi dan edukasi interaktif dengan melibatkan para pengunjung, salah satunya membatik canting menggunakan lilin dari minyak sawit.
Hal ini menjadi langkah strategis untuk menjangkau audiens lintas sektor, sekaligus memperluas pemahaman publik terhadap kontribusi industri sawit dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
“Kegiatan membatik bersama ini dimaksudkan agar anak-anak dapat mengenal produk turunan sawit dalam bentuk lilin batik secara langsung, sehingga mereka dapat merasakan manfaat sawit itu sejauh mana,” papar dia.
Halaman Selanjutnya
"Kami memiliki amanat untuk melakukan kegiatan promosi di daerah penghasil sawit maupun non-penghasil sawit. Meskipun Kota Batam bukan merupakan daerah penghasil sawit tapi kami ingin mengedukasi masyarakat dari usia dini dapat memahami sawit lebih jauh," kata Kepala Divisi Umum dan SDM BPDP, Adi Sucipto.