Lindungi Anak, Prancis Perluas Larangan Merokok di Ruang Publik

1 day ago 4

Senin, 2 Juni 2025 - 13:56 WIB

Paris, VIVA – Pemerintah Prancis akan memberlakukan larangan merokok di pantai, taman umum, dan area sekitar sekolah mulai 1 Juli 2025.

Kebijakan ini menjadi langkah tegas pemerintah dalam melindungi generasi muda dari dampak buruk tembakau dan membatasi pengaruh sosial para perokok terhadap mereka.

"Tembakau harus dihilangkan di tempat-tempat yang terdapat anak-anak," kata Menteri Kesehatan Catherine Vautrin.

Ilustrasi merokok.

Photo :

  • Pixabay/karosieben

Ia menegaskan bahwa kebebasan merokok memiliki batas.

"Kebebasan untuk merokok berakhir saat hak anak-anak untuk menghirup udara bersih dimulai," sambungnya, dikutip dari NPR, Senin 2 Juni 2025.

Kebijakan ini juga menyasar area di sekitar sekolah menengah pertama dan atas, guna menghentikan kebiasaan para siswa yang merokok di depan sekolah.

Kebiasaan merokok di ruang publik memang masih menjadi pemandangan umum di Prancis, terutama di teras kafe, bahkan di kalangan remaja.

Namun, data menunjukkan tren menurun. Hanya 23 persen orang dewasa di Prancis saat ini yang merokok setiap hari, angka terendah sejak 1990-an.

Di kalangan usia 17 tahun, persentasenya turun signifikan dari 25 persen menjadi 16 persen dalam enam tahun terakhir.

Larangan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan generasi bebas tembakau pada 2032. Pelanggar aturan dapat dikenai denda hingga €135 (Rp 2,9 juta).

Saat ini, hampir 7.000 zona bebas asap telah ditetapkan di lebih dari 1.600 kota dan wilayah Prancis, mulai dari pantai hingga lereng ski.

Dukungan publik terhadap kebijakan ini pun sangat kuat. Survei dari Liga Prancis Melawan Kanker menunjukkan 78 persen warga mendukung pelarangan merokok di ruang publik yang lebih luas.

"Tindakan yang sangat baik," sebut Daniel Thomas, juru bicara Masyarakat Studi Tembakau Prancis kepada Le Monde.

"Kebijakan ini memperluas ruang untuk mendenormalisasi penggunaan tembakau."

Larangan merokok di dalam ruangan sebenarnya telah berlaku sejak 2007 dan diperluas ke restoran serta klub malam pada 2008. Namun, kebiasaan merokok hanya berpindah ke trotoar dan ruang publik luar ruangan.

Kementerian Kesehatan Prancis mencatat sekitar 200 kematian per hari akibat penggunaan tembakau, menjadikannya penyebab kematian yang paling bisa dicegah di negara tersebut.

Selain dampak kesehatan, tembakau juga menimbulkan beban ekonomi besar, dengan biaya sosial diperkirakan mencapai €156 miliar (Rp 3,4 kuadriliun) per tahun. Polusi akibat puntung rokok bahkan mencapai 25.000 ton setiap tahunnya.

Paris, misalnya, tengah berjuang menghadapi 2 miliar puntung rokok yang dibuang ke jalanan setiap tahun. Pemerintah kota baru saja meluncurkan kampanye besar untuk menanganinya.

Meski larangan baru tidak mencakup rokok elektrik—yang kini digunakan oleh 6 persen populasi dewas, kebijakan ini dianggap langkah penting menuju lingkungan yang lebih sehat.

Ilustrasi hidup sehat tanpa rokok. (Unsplash.com/JJ Shev)

Di sebuah taman di distrik ke-15 Paris, Ouadere Thevet, seorang mahasiswa, menyampaikan dukungannya terhadap aturan baru, meski dirinya seorang perokok.

"Kita selalu dapat menemukan tempat merokok lain seperti kafe luar ruangan," ujarnya sambil mengamati anak-anak bermain di dekat bangku tempat ia duduk.

"Ini menyakiti anak-anak jadi kita tidak boleh melakukannya di sekitar mereka," tambahnya.

Thevet mengaku mulai merokok saat remaja karena pengaruh teman, dan percaya bahwa pembatasan ruang merokok dapat menjadi dorongan kuat untuk berhenti.

"Saya pikir membatasi tempat-tempat di mana Anda dapat merokok sebenarnya dapat mendorong banyak orang untuk berhenti merokok."

Halaman Selanjutnya

Kebiasaan merokok di ruang publik memang masih menjadi pemandangan umum di Prancis, terutama di teras kafe, bahkan di kalangan remaja.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |