Manggarai, VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Kabupaten Manggarai di Nusa Tenggara Timur sebagai daerah dengan suhu terendah di Indonesia selama periode 1–13 Juli 2025, yaitu 11,2 °C.
Selain Manggarai, terdapat tiga daerah lain dengan suhu sangat dingin pada periode tersebut, yaitu Paniai, Papua Tengah (13,2 °C), Pasuruan, Jawa Timur (14,3 °C), dan Silangit, Sumatera Utara (14,8 °C).
Fenomena suhu dingin diperkirakan berlangsung hingga September seiring dengan masih berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah.
Penjelasan BMKG
BMKG Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Ruteng menjelaskan bahwa dalam dua pekan terakhir masyarakat Manggarai merasakan hawa yang sangat dingin pada malam hingga pagi hari.
"Suhu minimum pada tanggal 1 hingga 13 Juli 2025 berkisar antara 11°C hingga 17°C. Pada tanggal 1–6, suhu cenderung stabil di kisaran 15–17°C. Penurunan suhu tajam terjadi dari tanggal 6 hingga tanggal 8, menunjukkan suhu terendah pada periode ini. Setelah tanggal 8, suhu kembali naik secara bertahap hingga mendekati kondisi awal pada tanggal 12–13," tulis BMKG dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu, 16 Juli 2025 pagi.
Periode tanggal 7–9 menunjukkan suhu minimum paling rendah, dengan titik terendah pada tanggal 8 Juli.
"Pola ini biasa terjadi akibat faktor meteorologis seperti musim kemarau, angin kering, atau radiasi malam yang tinggi. Jika grafik ini berkaitan dengan wilayah seperti Manggarai, suhu minimum yang cukup rendah ini bisa dipengaruhi oleh letak geografis, topografi pegunungan, dan pengaruh cuaca lokal," terang BMKG Stasiun Frans Sales Lega.
Ini bukan yang pertama Manggarai mengalami suhu dingin ekstrem. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika setempat mencatat bahwa suhu terendah pernah terjadi pada tanggal 15 Juni 2019. Pada tanggal tersebut kota Ruteng menjadi wilayah paling dingin se-Indonesia, yakni menyentuh angka 9,2 derajat celsius.
Forecaster Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, menjelaskan, suhu dingin ekstrem yang melanda Manggarai adalah fenomena normal yang terjadi setiap tahun pada puncak musim kemarau di bulan Juni-Juli hingga Agustus, khususnya di wilayah Indonesia selatan ekuator seperti Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Manggarai memang terletak di ketinggian dan dikelilingi pegunungan, sehingga iklimnya lebih sejuk dan relatif dingin. Sekitar 38,55% wilayah Manggarai berada pada ketinggian 100–500 meter di atas permukaan laut (dpl), dan 33,86% berada pada ketinggian 500–1.000 meter dpl.
Laporan: Jo Kenaru/ tvOne NTT
Halaman Selanjutnya
"Pola ini biasa terjadi akibat faktor meteorologis seperti musim kemarau, angin kering, atau radiasi malam yang tinggi. Jika grafik ini berkaitan dengan wilayah seperti Manggarai, suhu minimum yang cukup rendah ini bisa dipengaruhi oleh letak geografis, topografi pegunungan, dan pengaruh cuaca lokal," terang BMKG Stasiun Frans Sales Lega.